4.02.2014

Jadi piye mas Jok?


From: A.Syauqi Yahya


Pemilu 2014, Surat Tuk Dikau, Mas Jok.

Bhayu Parhendrojati

02 Apr 2014 | 00:18

Hi Mas Jok,

Saya warga DKI Jakarta yg berharap banyak tentang dirimu dan pula wakil mu, "Koh Ahok". Di 11 Juli dan 20 September 2011 Silam, saya dan juga keluarga besar saya yang kebetulan dari Jawa Tengah, Purworejo 'ramai-ramai' menggunakan hak pilihnya ke Mas Jok dan Koh Ahok. Di sini harapan kami sekeluarga besar sekali ke mas Jok lho, pun ini linear dengan apa yang diharapkan jutaan orang yang kebetulan bernaung di Jakarta. Mas Jok, Jakarta ini masalahnya ndak cuma macet dan banjir tho' mas? Disini jutaan orang belum bertempat tinggal, di sini jutaan orang masih sulit mengakses pendidikan dan kesehatan, dan di sini jutaan orang masih sulit untuk sekedar makan makanan yang terkenal dengan jargon 4 sehat, 5 sempurna. Dengan dasar itulah, kami 'memujamu' untuk dapat lakukan pembaharuan di Jakarta tercinta ini.

Dan ketika hari perhitugan suara tiba, kami dan segenap warga Jakarta yang memilih dirimu pun penuh sukacita atas kemenangan dikau, mas Jok dan Koh Ahok, karena anda berdua menggaungkan konsep "Jakarta Baru", dimana di perspektif kami tentunya akan ada keadilan dan proses yang benar-benar sesuai sunnatullah selain mengatasi problematika Jakarta berikut turunannya. Mas Jok, saya sudah lama sekali tinggal di Jakarta, saya pun kebetulan menempuh dimana Mas Jok belajar, yaitu UGM, dimana saya di didik untuk selaras antara pikiran dan prilaku saya. Tentunya Mas Jok dulu pun pernah di gembleng oleh para Maha Guru yang punya olah pikir mengagumkan dengan lelaku yang boleh dikatakan sangat sederhana tho mas Jok? Mudah-mudahan mas Jok masih inget wejangan dan lelaku para tetua yang sudah menerangkan akal dan hati mas Jok di Yogyakarta sana.

Mas Jok, walau saya warga Jakarta namun saya di Jakarta ini hanya tinggal mengontrak di Jakarta sini walau dengan posisi saya yang sudah menjabat menjadi seorang Manager dan mas Jok bisa melihat dan membuktikan jika 80%-90% lebih warga yang mencari dan berkontribusi kepada Jakarta hidupnya masih jauh dari layak. Mas Jok sadar hal itu kan ya? Kalau pun bisa memiliki rumah, lebih dari 90% warga Jakarta hanya bisa memiliki dan tinggal di pelosok, (termasuk saya yang hanya mampu memiliki rumah di pelosok) dimana kita mengenalnya sebagai Bekasi, Depok, Bogor, Tanggerang bahkan ada yang di Bandung.

Jadi dengan memilih anda dan Koh Ahok, kami warga Jakarta punya ekspektasi yang sangat besar terhadap anda berdua mas Jok dan Koh Ahok, dan itupun yo ndak cuma 2 tahun mas Jok. Karena di setiap kampanye mu, dirimu dan Koh Ahok selalu menyisipkan jika mas Jok akan ada di Jakarta selama 1 periode masa Gubernur DKI Jakarta dan ndak akan tergiur dengan pencalonan capres 2014. Jadi piye janji mu Mas Jok? Mana komitmen dirimu? Mana integritas mu mas? Kok jadinya begini tho? Kenapa demi sebuah partai anda seperti kerbau tercucuk hidungnya dan seperti tidak punya akal sehat dan hati yang penuh NUR? Mas Jok, iki piye tho?

Lagi, banyak pihak, baik masyarakat DKI Jakarta dan pun para pengamat jika sesungguhnya anda di Jakarta ini dapat dikatakan belum berbuat apa-apa, Dan kalau boleh, saya akan uraikan satu-satu ya mas Jok, agar anda ingat lemesanmu dan juga jauh dari rasa jumawa bin ujub,

1. Masalah Banjir, persentasi keberhasilan anda dan Koh Ahok masih jauh yang diharapkan, walau jujur ada sedikit perubahan dimana organisasi yang anda pimpin, di sini Pemda DKI beserta para rekanan/ kontraktor walau masih sangat pelan tetapi sudah berjalan. Dan jujur saya bisa berikan angka 2 (dua) dari 10 (sepuluh) di sini. Dimana angka 0.5 (nol koma lima) saya berikan ke era Pak Foke.

2. Masalah Macet, anda hampir tidak berbuat apa-apa di sini, untuk busway masih lungsuran dari Pak Jenderal Sutiyoso, Pak Gub DKI 2 (dua) kali periode, 1997 - 2007. Pengadaan bus busway pun banyak menuai masalah, dari sisi merk, harga dan jadwal, anda dan koh Ahok kalau boleh saya beri angka 5 (lima) dari 10. Dimana angka 5 (lima) pun saya berikan ke zamannya Pak Foke si sang Ahli-nya.

3. Masalah Perumahan Bantar Kali, anda pun sebenarnya copy paste konsep saja. Anda pun hanya memindahkan dari rakyat yang sebenarnya punya nilai jual tanah yang tinggi ke sekedar rusun sederhana yang nilainya jauh di bawah rumah yang mereka punya sebelumnya. Kecuali, cara pandang anda tentang orang-orang yang tinggal di tanah tanpa surat, anda ada nilai plus di sini. Dan untuk ini saya pun memberikan nilai 2.5 (dua koma lima). Dan era Pak Foke saya berikan nilan -5 (minus lima).

4. Belum lagi operasinal KJS dan KJP yang saat ini masih jauh tungku dari api, masih banyak perlu revisi dan perbaikan. Dan bukankah Pak Foke juga punya program seperti ini dengan Jamkesda dan kejar paket 9 tahun, dan ini pun bersinggungan dengan programnya Pemerintah Pusat mengenai Jamkesmas tho mas Jok. Jadi menurut saya, program anda tidaklah istimewa kalau boleh dibilang ini hanya menjalan SOP dan amanat perpu dan UU mengenai mencerdaskan kehidupan bangsa dan memelihara rakyat terlantar, dalam konteks kesehatannya. Jadi angka anda di sini saya berikan 0.5 (nol koma lima) dari Pak Foke yang saya berikan nilai 0.5 (nol koma lima) juga.

5. Masalah Penambahan Jalan di DKI Jakarta pun anda punya angka tidak bermutu, dimana anda memberikan sinyal positif untuk menambah tol dalam kota untuk proyeknya Kementrian PU, Pak Foke punya konsep lebih bagus dalam hal ini. Dia membuat bypass di Jalan Antasari dan Jl Dr Satrio. Anda? Anda hampir tidak berbuat sama sekali dalam hal ini. Angka saya dalam hal ini hanya 0 (nol) dan Pak Foke saya berikan nilai 5 (lima).

6. Apalagi dalam masalah sosial, kebudayaan dan politik. Anda disini punya angka -5 (minus lima), angka yang sama yang dapat saya berikan ke Pak Foke.

7. Cara anda memimpin. Saya kasih angka 5 (lima) untuk hal ini, karena anda dekat dan 'terlihat' tulus dengan rakyat yang anda pimpin. Karena saya tida berhak menilai hati orang sesungguhnya, dan saya menilai dari gestur dan mimik muka anda. Dan untuk ini Pak Foke saya beri nilai 2 (dua) karena cenderung angkuh dan minteri.

Jadi piye mas Jok?

Semoga mas Jok arif lan waskito dalam menyikapi hal ini yo mas.

Kalau pun nanti anda jadi Presiden nanti, mungkin citra anda akan jauh lebih harum dari sekedar kerja anda yang punya nilai jauh dari membanggakan alias haya ngepas saja.

Sadar yo mas Jok, sadar tho. Ojo gede ati lan gede sirahe cuma karena di dukung Ibu Megawati yang secara kualitas pun semua orang sudah tahu siapa dia itu.

Pun sejujurnya anda ini telah mbalelo dari janji, komitmen dan integritas kepada warga DKI Jakarta khususnya dan kepada negeri ini pada umumnya. Subhanallah.
Dibaca : 6 kali

Tidak ada komentar:

Posting Komentar