4.15.2014

Tersandera oleh Janjinya Sendiri



Pengamat: Soal Monorel, Jokowi Tersandera oleh Janjinya Sendiri

ANGGA BHAGYA NUGRAHA

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi saat membuka Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) 2014 di Balai Agung, Balaikota, Jakarta Pusat, Selasa (25/3/2014). Jokowi memaparkan beberapa program yang tengah dijalankan, mulai dari pengelolaan limbah yang belum maksimal hingga permasalahan Mass Rapid Transit (MRT). WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA

Senin, 14 April 2014 | 16:06 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat transportasi Darmaningtyas menilai, ketidaktegasan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terhadap PT Jakarta Monorail (JM) terjadi karena Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo telah tersandera oleh janjinya sendiri. Jokowi dikatakan pernah meyakinkan publik bahwa proyek tersebut akan berjalan lancar dan akan beroperasi tepat waktu.

"Karena sudah kadung diketahui publik bahwa monorel akan diselesaikan, jadi sulit untuk mundur lagi. Apa pun harus maju sampai akhirnya PT JM yang nyerah sendiri kalau mereka tidak sanggup," kata pria yang akrab disapa Tyas itu kepada Kompas.com, Senin (14/4/2014).

Tyas menilai, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama lebih bersikap rasional dalam menyikapi pembangunan proyek tersebut. Ia memandang Basuki sudah memiliki keyakinan bahwa PT JM tidak dapat menyelesaikan proyek tersebut.

"Ahok (panggilan Basuki) rasional bahwa PT JM memang tidak bisa diharapkan bisa menyelesaikan monorel. Sementara itu, Jokowi sudah kadung janji ke publik kalau monorel akan jadi, dan yang akan menjadikannya adalah PT JM," ujarnya.

Seperti diberitakan, Pemprov DKI Jakarta kembali memberi kelonggaran kepada PT JM untuk melengkapi syarat-syarat perjanjian kerja sama (PKS). Sebelumnya, syarat-syarat tersebut harus sudah dipenuhi pada akhir Februari. Namun, pada 28 Februari, Pemprov akhirnya memberi kelonggaran sampai akhir Maret.

Saat ini, Pemprov tak lagi memberikan batas waktu kepada PT JM untuk melengkapi syarat-syarat tersebut. Adapun syarat-syarat PKS yang diminta oleh Pemprov DKI kepada PT JM mencakup aspek keuangan, kajian teknis, aspek legal, dan pelunasan pembayaran tiang oleh PT JM kepada kontraktor sebelumnya, PT Adhi Karya.

Beberapa waktu lalu, Basuki mengaku sudah malas membicarakan perihal proyek monorel. Dia mengaku heran Jokowi masih bersabar terhadap PT JM. "Aku sih sudah malas ngomongin monorel. Aku bingung kenapa Pak Gubernur masih mau ngasih waktu. Kalau aku sih tidak mau," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Jumat (4/4/2014).

Penulis: Alsadad Rudi
Editor: Hindra Liauw

--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar