4.01.2014

Bukanlah "Dewa Penyelamat" Bangsa Ini...


From: A.Syauqi Yahya


Prabowo dan Jokuwi Bukanlah "Dewa Penyelamat" Bangsa Ini...

Raja Haji

01 Apr 2014 | 20:14
Prabowo Menegakkan Benang Basah

Katanya Soekarno kedua, tapi Soekarno seumur dia sekarang sedang berada dalam masa kemunduran, didemo dan dijatuhkan rakyat melalui Tritura yang akhirnya dia menjadi tahanan politik.

Katanya gagah dan berani, tapi beberapa tahun lagi dia akan mati atau pakai popok pempers karena sudah tua. 63 tahun adalah usia yang tidak produktif lagi, tidak kreatifitas, tidak ada idea dan gagasan baru.

Katanya akan membasmi korupsi, tapi kekayaannya tidak masuk akal apabila dikumpulkan semua gajinya waktu menjadi tentara dulu.

Katanya merakyat, tapi hidup mewah di istana pribadi yang jauh dari pergaulan masyarakat, memiliki kuda-kuda seharga 3M seekor, pakai mobil mewah, Jet, Helicopter, melanggar HAM, menculik sampai tidak tahu kuburnya pejuang reformasi 1998

Katanya Jenderal, ini pembohong besar karena dia sudah dipecat dari tentara dan dia tidak ada ikatan dinas lagi di institusi tentara. Dia tidak lagi digaji dan bekerja sebagai tentara saat ini.

Prabowo punya latar belakang pendidikan hanya D3 akademi saja dan untuk zaman sekarang D3 hanya layak untuk menjadi guru TK. Kemampuannya bidang ekonomi, diplomasi takut ke Amerika dll.,. yang pasti dia bukan “dewa penyelamat” yang sedang ditunggu bangsa yang besar dan banyak masalah Indonesia.

Jokowe Raja Pencitraan

Mobil Esemka yang menaikkan populeritas Jokowi ternyata hanyalah mobil mainan menurut Prof. Dr. BJ Habibi. Ia adalah sebuah mobil rakitan yang suku cadangnya adalah gabungan dari beberapa perusahaan mobil lain.

Katanya disadap, tapi isu itu adalah isu tahun 2013 yang diangkat ke media tahun 2014 bukan ke KPK. Hampir semuanya lapor ke media, bukan ke instansi yang berwenang.

Pakai sepatu koyak, blusukan yang menghabiskan APBD Milayaran, garong-garong dan sebagainya yang tidak ada kaitannya dengan solusi permasalahan Jakarta yang semakin macet dan banjir dimasa Jokowi.

Terbaru Bara JP Jasmev nampaknya sudah main kasar dengan membajak akun twitter Abraham Samad ketua KPK. Katanya Jokowe terancam dibunuh, namun ternyata akun itu adalah berita bohong, palsu dan hoax.

Jokuwi PDIP hanya S1 kehutanan dan menurut dosennya tidak ada prestasi yang membanggakan darinya. Ilmunya bidang ekonomi dunia, diplomasi dengan tidak bisa berbahasa inggeris, politik dan sebagainya sangat lemah. Blusukan dan pencitraan yang dia lakukan bukanlah solusi permasalahan bangsa. Yang pasti dia bukan “dewa penyelamat” yang sedang ditunggu bangsa yang besar dan banyak masalah Indonesia.

Kita mengharapkan ada putera terbaik Indonesia yang lebih baik dari capres yang ada sekarang ini, lebih profesional, intelek, cendekiawan secerdas Habibi, secerdik JK atau se jenius Adam Malik, setangguh Natsir, go international seperti Agus Salim, atau namanya menjadi zikir bagi para akademisi seperti Hamka yang satu kata dengan perbuatan muncul menjadi capres nanti. Beberapa orang capres mendekati kriteria itu seperti Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, Prof. Dr. Mahfud MD dan beberapa orang cerdas putera terbaik bangsa lainnya jauh lebih baik dari Prabowo dan Jokuwi.

Dibaca : 43 kali

Tidak ada komentar:

Posting Komentar