Dari: "Agus Dwi Rahardjo"
> Telaah Hadis – Sunnah Azan dan Iqamah Untuk Bayi
>
> Assalaamu 'alaykum,
>
> Bismillaah,
>
> Ada sebuah hadis yang disandarkan kepada Rasulllah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang mengadzani atau iqamah bayi yang banyak tersebar dan diamalkan oleh masyarakat nusantara. Namun hadis ini diragukan oleh para ulama mengenai keshahihannya. Berikut pembahasannya:
>
> "Barang siapa yang kelahiran anak, lalu adzan di telinga kanannya dan iqomat di telinga kirinya, maka setan tidak akan membahayakannya."
>
> Derajat hadis : Palsu
>
> Diriwayatkan oleh Abu Ya'la (6780), Ibnu Sunni (623), Ibnu Adi (7:2656), Baihaqi dalam Syu'ab (8619), dan Ibnu Asakir (57:280), dari Yahya bin Ala, dari Marwa bin Salim, dari Tholhah bin Ubaidillah, dari Husain secara marfu.
>
> Sisi kelemahannya adalah Yahya bin Ala' yang dituduh para ulama sebagai pemalsu hadis. Juga Marwan bin Salim, seorang yang tertuduh berdusta dan hadisnya sangat munkar sekali. Oleh karena itu, hadis ini dilemahkan oleh Ibnu Adi, Baihaqi, dan Al-Haitsami, serta dianggap palsu oleh Al-Munawi dan Al-Albani.
>
> Yang mirip juga dengan hadis ini adalah:
>
> "Dari Abu Rofi' amaula Rasulullah berkata, "Saya melihat Rasulullah adzan sebagaimana untuk shalat di telinga Hasan bin Ali saat dilahirkan oleh Fathimah."
>
> Derajat: Lemah
>
> Diriwayatkan oleh Abdurrazzaq (7986), Ahmad (6:90), Abu Dawud (5105), Tirmidzi (1514), dan lainnya. Sisi kelemahan hadis ini adalah Ashim bin Ubaidillah, orang yang lemah. Inilah cacat hadis ini sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Hibban, Baihaqi, Mundziri, Adz-Dzahabi, Ibnu Turkumani, dan Al-Albani.
>
> Oleh karena itu, apa yang dikatakan oleh Imam Tirmidzi sebagai hadis hasan dan Imam Hakim berkata bahwa sanadnya shahih, yang benar adalah tidak hasan dan tidak shahih.
>
> (Lihat Takhrij Adzkar, Hal. 512)
>
> Sumber: Hadis Lemah dan Palsu yang Populer di Indonesia, Ahamad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf, Pustaka Al Furqon, Cetakan: III 1430 H.
>
> note:
> Yang dimaksud dengan 'Berdusta atas nama Nabi' adalah turut serta dalam penyebaran hadits-hadits palsu| Begitu pentingnya kedudukan hadits dlm syariat Islam yang mulia, sehingga Rasulullah shollallahu alayhi wasallam mengecam keras orang yang melakukan pemalsuan| Ibnu Hajar dalam Syarah Bukhari berkata,''Sesungguhnya dusta itu adalah mengabarkan sesuatu yang berlainan dengan keadaannya| Nabi shollallahu alayhi wasallam bersabda,''Barangsiapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja, maka ia dipersilahkan mengambil tempat duduknya di neraka'' [HR Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah r.a]
>
>
>
>
>
> --
> Allahumma akhrijna min zulumatil wahmi wa akrimna binuril fahmi waftah 'alaina bima'rifatika wa sahhil lana abwaba fadlika ya arhamar rahimiin.
> "Ya Allah, keluarkanlah kami dari kegelapan prasangka, muliakanlah kami dari cahaya kepahaman, bukalah pengertian ilmu kepada kami dan bukalah untuk kami pintu-pintu anugerah-Mu, wahai Zat Yang Paling Penyayang."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar