12.19.2013

Tasripin Lawan Twitter SBYO


Dari: <syauqiyahya@gmail.com>

> Tasripin Lawan Twitter SBY
>
> Oleh: Kurniawan Bpost | 14 April 2013 | 16:52 WIB
>
> PRESIDEN Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mulai gemar berkicau di akun Twitter pribadinya, @SBYudhoyono. Kicauan pertama SBY ditulis pada Sabtu (13/4/2013) malam WIB.
> Hingga saya menulis 'menulis' catatan ini, persisnya pukul 17.00 Wita akun resmi yang dikelola staf khusus kepresidenan itu sudah kebanjiran 511.992 followers sebanyak.
> Biasa saja, kurang pas kalau disebut fantastis. Menurut saya, wajar saja namanya juga presiden.
> Ada 10 kicauan yang sudah di posting twitter berinisial *SBY* itu. Tiap kali posting langsung diserbu warga tweetland dari segala penjuru tanah air. Seakan semua perhatian larut dalam euforia akun twitter anyar tersebut.
> Padahal, kalau disimak bisa disebut langkah SBY yang konon tujuannya membuat twitter itu untuk mendekatkan diri dengan rakyat terbilang sangat terlambat dan ketinggalan jaman.
> Entahlah, mungkin ada sejumlah pertimbangan internal. Namanya juga pejabat, bisa juga untuk pengalihan sejumlah isu. Ya, tidak tahu juga.
> Sayang, dari sekian tweet yang telah diposting SBY masih didominasi oleh kicauan 'pamer' kehidupan istana yang glamor. Bahkan, kalimat paling sederhana, "Indonesia, apa kabar hari ini," pun tidak ada saya temukan.
> Memang ada, melalui tweet pertama berbunyi "Halo Indonesia. Saya bergabung ke dunia twitter untuk ikut berbagi sapa, pandangan dan inspirasi. Salam kenal. *SBY*,", Menurut saya sangat kaku sekali bagi seorang yang jago berpidato.
> Juga sangat minim tweet dalam menyikapi segudang permasalahan di Indonesia. Mungkin umur tweet SBY yang masih muda, tapi, tidak ada salahnya memulai lebih dini dan lebih jeli dalam memandang 'indahnya' Indonesia.
> Yang paling menyayat dan membuat hati saya menjerit dalam kapasitas seorang rakyat jelata ini saat menyimak SBY malah pamer foto lengkap keluarganya di twitter itu.
> Dengan segala keglamoran ruang istana, SBY duduk didampingi oleh ibu negara Ani Yudhoyono, serta kedua putranya, Agus Harimurti Yudhoyono, serta Edhie Baskoro Yudhoyono. Ada pula kedua menantu SBY, Annisa Pohan dan Aliya Rajasa, serta kedua cucunya. Tercatat posting Sabtu, 13 April 2013 malam.
> "Selamat bermalam minggu bersama keluarga dan sahabat. Sambil rileks, semoga bisa mencerahkan hati dan pikiran," tulis SBY. Saya gereget dengan kicauan tersebut, kenapa ?
> Saat semua perhatian publik tersedot dalam hingar-bingar dashyatnya twitter SBY, pada saat yang bersamaan bahkan lebih awal pada sebuah media online terkenal diposting pemberitaan yang bertolak belakang dengan keglamoran kehidupan Istana yang dibanggakan SBY di akun twitternya. Oh ya, kita sisihkan dulu sejenak insiden Lion Air di Bali, meski dalam tenggat waktu yang beda-beda tipis.
> Ya, Kisah Tasripin, Bocah 12 Tahun yang Harus Menghidupi Ketiga Adiknya. Jangankan mengenal twitter, untuk memberi makan ketiga adiknya saja dia harus tersiksa. Jauh di sebuah Dusun di Desa Gunung Lurah, Kecamatan Cilongok, Banyumas, Jawa Tengah, mereka hidup.
> Tasripin (12) hidup sendiri dan mencari nafkah untuk menghidupi ketiga adiknya Dandi (9) Riyanti (7) dan Daryo (5). Hanya tinggal di gubuk bilik kayu dengan luas 5×7 meter persegi dengan satu ruang kamar luas 3×3 meter persegi. Demikian yang dilansir media online itu.
> Ditinggal Ayah yang merantau jauh diseberang lautan, sementara sang Ibu sudah meninggal akibat kecelakaan tertimbun longsor satu tahun yang lalu.
> Pagi sebelum dia berangkat ke sawah, Tasripin harus memasak untuk adik-adiknya, makan seadanya. Dia mengerjakan segala pekerjaan rumah bahkan mengajak adik-adiknya salat dan mengaji di musala depan rumah.
> Jeritan seorang Tasripin tidak diteriakan di twitter SBY, dia juga tidak bisa berteriak di twitter. Beruntung dia ditemukan seorang wartawan media online itu. Sungguh mulia wartawan yang meliput kehidupan pilu Tasririn.
> Seharusnya staf khusus yang dibayar SBY pakai uang rakyat itu bisa lebih jeli browsing pemberitaan online jika memang kru istana malas turun ke daerah pelosok.
> Jadi bisa memposting derita salahsatu anak bangsa tersebut, untuk menampung aspirasi masyarakat dan mencari solusi. Karena masih banyak bocah seperti dan senasib dengan Tasripin.
> Tasripin putus bersekolah, karena menunggak biaya SPP. Saat masih sekolah harus tempuh jarak berkilo-kilo meter dalam kondisi jalan rusak, perbukitan dan hutan.
> Ironi, bila menyandingkan dengan luapan kegembiraan saat SBY tengah asyik utak-atik twitter barunya, dimana dia sempat berkicau. " Difoto cucu tercinta, Aira…"
> Terlihat pada foto yang diupload, SBY memakai mobil mini mewah mengitari taman didampingi anaknya Edhie Baskoro Yudhoyono.
> COba tengok pak SBY ! Banyak para 'cucu' di Tanah air yang jangankan untuk bisa memotret, untuk sekolah dan makan pun kesulitan. Tengok kisah Tasripin, ke sawah jalan kaki seorang diri tidak bersama sang Ayah. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar