12.31.2013

"Piye kabare, Wo?"


Dari: "A.Syauqi Yahya"

> SABTU, 28 DESEMBER 2013 | 23:10 WIB
>
> Haul Gus Dur, Butet Mengolok-Olok Prabowo?
>
> Prabowo. TEMPO/Dasril Roszandi
>
> TEMPO.CO, Jakarta - Haul Gus Dur ke-4 tiba-tiba jadi panggung olok-olok buat Ketua Dewan Pertimbangan Partai Gerindra Prabowo Subianto. Pengolok-olok itu adalah Butet Kertaradjasa, seniman monolog asal Yogyakarta.
>
> "Piye kabare? Sih penak jamanku tho? (Bagaimana kabarnya? Masih enak jaman saya kan?)," kata Butet sambil menirukan mimik bicara seorang figur kunci Orde Baru di Ciganjur, Jakarta, Sabtu, 28 Desember 2013.
>
> Butet mengaku, pembukaan monolognya terinspirasi dari potret-potret di bokong truck yang kerap berkeliaran di jalan-jalan. Potret itu adalah bekas presiden Soeharto yang melambaikan tangan sambil diberi tulisan: "Piye kabare? Sih penak jamanku to?".
>
> Sadar bahwa ada Prabowo Subianto di acara tersebut, Butet buru-buru minta maaf. Butet mengatakan bahan monolognya itu sudah kerap disampaikan di beberapa acara kesenian dan hiburan. Monolognya itu bukan untuk menyindir Prabowo. "Bercanda, Mas," kata Butet kepada Prabowo.  (Baca:Prabowo Kenal Gus Dur dari Pangkat Mayor)
>
> Butet kembali melanjutkan candaannya. Mulai dari polah para pejabat, sampai praktik korupsi di negeri ini. Tapi lagi-lagi, Prabowo jadi sasaran monolog Butet.  "Piye kabare, Wo?" kata Butet menirukan mimik Soeharto.
>
> Prabowo merupakan mantan menantu Soeharto. Dia Komandan Korps Pasuklan Khusus ketika Soeharto berkuasa.
>
> Segera setelah Butet turun dari panggung, pembawa acara mengatakan Prabowo ijin meninggalkan acara lebih dulu. Prabowo mengaku dia tak bisa mengikuti Haul Gusdur sampai selesai karena buru-buru hendak pergi ke luar negeri.
>
> Ketika dimintai tanggapan soal monolog Butet, Prabowo meminta wartawan tak ribut bertanya karena takut mengganggu acara haul yang sedang berlangsung.
>
> Selain dihadiri Prabowo, acara haul Gus Dur ke-4 sendiri dihadiri beberapa figur politik, agama, dan budaya. Di antaranya adalah Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud Md, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T. Purnama, dan Frans Magnis Suseno.
>
> KHAIRUL ANAM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar