Dari: "A.Syauqi Yahya"
> Jumat, 06/12/2013 12:42 WIB
>
> Pekerja Asing Pilar 3D di Malaysia
>
> BBCIndonesia.com - detikNews
>
> Indonesia - BBC -
>
> Karmadi, seorang tenaga kerja Indonesia, bekerja memasang kertas pelapis dinding di proyek pembangunan hotel di Port Dickson, sekitar 90 km dari Kuala Lumpur.
>
> Sebagian besar rekan kerja di proyek adalah warga negara dari luar Malaysia, termasuk dari Nepal dan Bangladesh.
>
> "Mandor lapangan juga orang Indonesia dari berbagai daerah antara lain Flores dan Ambon," kata Karmadi.
>
> Rata-rata pekerja setempat menghindari pekerjaan di konstruksi sebab sektor ini dianggap sebagai salah satu pekerjaan yang masuk kelas 3 D.
>
> "Dirty (kotor), dangerous (berbahaya) dan demeaning (merendahkan martabatan)," ungkap Wakil Menteri Dalam Negeri Malaysia Datuk Wan Junaidi Tuanku Jaafar dalam wawancara khusus dengan BBCIndonesia.com di Putrajaya.
>
> "Rakyat Malaysia sudah menjaukan diri dari pekerjaan-pekerjaan itu walau gajinya tinggi. Bahkan seorang tukang batu mendapat 100 ringgit satu hari," tambahnya.
>
> Roda pembangunan
>
> Wan Junaidi Jafar
>
> Wakil Menteri Dalam Negeri mengakui tenaga kerja asing memberikan sumbangan.Next »
>
> Selain sektor konstruksi yang menyerap 425.000 tenaga kerja asing, sebagian sektor jasa juga termasuk lapangan kerja yang dianggap menjatuhkan martabat, seperti mencuci piring di restoran.
>
> Tomy, seorang pemilik restoran di Kuala Lumpur mengaku lebih suka mempekerjakan tenaga asing sebab selain biaya lebih murah, tidak banyak orang Malaysia yang mau bekerja di restoran skala kecil dan menengah.
>
> "Saya pikir tidak banyak pekerja lokal yang mau bekerja di sini karena mungkin tidak ada peluang dipromosikan dan bayarannya juga kecil," ungkap Tomy.
>
> Meskipun mengantongi gaji lebih rendah, 2,1 juta tenaga kerja asing yang resmi ditambah sekitar 1,5 hingga 2 juta tenaga kerja tanpa izin di Malaysia mempunyai kontribusi besar dalam menggerakan roda pembangunan.
>
> Wakil Menteri Dalam Negeri Malaysia Datuk Wan Junaidi Tuanku Jaafar mengakui peran mereka.
>
> "Mereka inovatif dan kreatif, pandai mencari jalan untuk mencari nafkah dan rezeki. Bahkan rakyat Malaysia itu sendiri mempunyai kekurangan dalam bidang ini, umpanya perniagaan," katanya.
>
> Ia menambahkan tidak mungkin Malaysia mewujudkan pembangunan seperti yang telah dicapai selama ini tanpa kontribusi tenaga kerja asing.
>
> Kuala Lumpur, Rohmatin Bonasir, Wartawan BBC Indonesia
>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar