10.06.2014

‘Deep Tunnel Jakarta’:


From: <syauqiyahya@gmail.com>



Rencana 'Deep Tunnel Jakarta': Apakah Memang Solusi yang Terbaik, untuk Meredam Banjir Jakarta?

Oleh: Christie Damayanti | 28 December 2012 | 10:13 WIB


By Christie Damayanti

Deep Tunnel yang akan membelah bumi Jakarta, merupakan salah satu solusi untuk pencegahan banjir. Ide cantik dan berteknologi tinggi. Konsep ini banyak terdapat di negara maju. Semisal di Chicago dan di New York. Deep Tunnel disana dipakai benar2 untuk saluran air  bawah tanah. Terowongan itu besar sekali bahkan bisa mendirikan bangunan bertingkat 3. Dan karena salurannya bersih serta warga New York sangat disiplin memelihara kebersihan, justru Deep Tunnel disana banyak dimanfaatkan oleh tuna wisma New York untuk tempat tinggal. Walau itu bukan untuk tempat tinggal, tetapi tuna wisma di New York ( mungkin ) 'sebanyak' tuna wisma di Jakarta.

Reklamasi air di Chicago
Chicago sudah lama mempunyai masalah dengan air dan limbah yang meluar ke Danau Michigan, dimana danau ini merupakan sumber air minum kota. Jadi tahun 1970-an Chicago membangun Chicago Deep Tunnel. Lebih dari 30 tahun, mereka membangun 'amazing deep tunnel' sepanjang 109 miles dengan kedalaman ratusan meter dibawah kota Chicago dan berdimensi puluhan diameter, bekerja sama dengan Perancis. Dananya sekitar $3 billion. Walau proyek ini sudah selesai, tetapi Chicago tetap sangat concern dengan limbah2 kota. Limbah2 ini termasuk limbah manusia, sampah rumah tangga dan sampah alam.

Jika deep tunnel jadi terbangun di Jakarta, mampukah Jakarta untuk mendiplinkan warganya untuk menjaga kebersihan? Tidak membuang sampah sembarangan? MCK2 ilegal di daerah2 'slum' di Jakarta?
Dan berita buruknya sekarang ini, tim peneliti deep tunnel Chicago memprediksi bajhwa sistim ini mulai tidak mencukup karena sekarang curah hujan memang terlalu tinggi karena global warming …..

'Water Tunnel' di New York
Deep Tunnel yang lebih besar lagi di Amerika adalah di bawah kota New York dengan dana mencapai $6 billion! Proyek ini sangat besar! Dibagi beberapa tahan dan yang pertama disahkan tahun 1954. Yang kedua tahun 1970 dengan pipa sepanjang sekitar 60 mil dan rencana ketiga akan dibuka tahun 2020. Terowongan membentang di kota New York berada di kedalaman 800 meter ini terbangun selama 65 tahun! Dan seperti kota Chicago, deep tunnel bukan sekedar untuk saluran air saja, tetapi warga New York harus mampu mendisipilkan diri untuk menjaga kebersihan.

Ketika pertama kali aku ke New York ( aku masih kecil ), aku sungguh sudah mengamati tentang gorong2 ini. Musim dingin disana, berjalan2 disekitar hotel tempat kami menginap, aku melihat asap mengepul keluar dari lubang2 dari jalanan, dan semua lubang keluar asap. Aku bertanya kepada papaku tentang asap itu dan apakah itu berbahaya, dan beliau bercerita tentang sebuah terowongan besar di sepanjang kota New York.
Dulu sebagai anak2, aku sangat ingin tahu tentang itu dan aku mulai mencari tahu. Ketika itu ada film anak2 tentang 'beauty and the beast', dimana seorang laki2 di New York hanya keluar pada malam hari karena wajahnya sangat buruk dan dia tinggal di terowongan tersebut. Dan ketika itu juga aku membuka majalah tentang terowongan disana dengan foto2 yang jelas dan nembuat aku sangat tertarik, karena foito itu 'bercerita' tentang 'kehidupan tuna wisma' disana …..
Setelah itu aku sudah berpikir, mengapa Jakarta tidak seperti itu? Ini pikiranku waktu itu lho, dan aku semakin cari tahu, mengapa Jakarta tidak mencontoh seperti itu, dan akhirnya konsep pikirku berkembang bukan hanya gorong2 kota tetapi sampai tentang urban planning. Apakah konsep pikirku sejak anak2, salah??

Rencana 'Deep Tunnel' Jakarta
Konsepnya memang bagus dan cukup brillian. Sejak dulu sebagai urban planner dan mengamati banyak kota di dunia, aku agak termenung ketika mulai menyadari bahwa kota Jakarta yang aku cintai ini, tidak berusaha untuk melihat, mengamati dan mengambil contoh2 yang baik dari kota2 lain di seluruh dunia. Banyak sebenarnya yang bisa dipetik untuk Jakarta yang lebih baik. Salah satunya tentang gorong2 kota …..

Rencana 'Deep Tunnel Jakarta' ini menurut aku seharusnya sudah di teliti oleh banyak ahli2 ( termasuk ahli konstruksi, ahli air, ahli lingkungan dan sebagainya ), sehingga konsep ini dipandang baik. Tetapi seperti yang aku baca disebuah koran ibukota, dengan selebar 16 meter di sepanjang koridor jalan MT Haryono hingga Pluit, apakah para peneliti sudah menghitung debet air di jakarta? Karena air yang ada di Jakarta bukan hanya dari hujan yang sekarang curah hujannya semakin tinggi saja, tetapi ada aliran air besar dari Bogor. Sehingga konsep normalisasi sungai2 dari Bogor ke Jakarta, termasuk pendislinkan warga Bogor dan Jakarta, harus SEGERA dituntaskan!
Karena semuanya akan sia2. Dengan membangun apapun dan dengan desain secanggih bagaimanapun, pekerjaan manusia tidak bisa mengalahkan siklus alam, salah satunya aliran air. Bahwa dimana aliran air sama saja, air akan terhambat jika sampah atau limbah menumpuk.
Masalah besar yang harus kita pikirkan adalah tentang karakter warga Jakarta khususnya, dan warga Indonesia umumnya. Bahwa kita sangat tidak berdisiplin untuk menjaga kebersihan. Jangankan warga2 di daerah 'slum' Jakarta, aku sering melihat warga Jakarta yang notobene 'kaya' dan berpendidikan tinggi, membyang sampah sembarangan! Sering aku melihat dari kaca mobil di depan mobilku, membuang tissue bahkan sampah di jalan raya! Termasuk mahasiswa2 yang notebene generasi muda berpendidikan tinngi, yang dengan seenaknya saja melempar botol plastik atau kaleng minuman ringan sambil menendangnya …..

Memprihatinkan!
Bagaimana Indonesia, atau setidaknya Jakarta bisa diajak maju???
Konsep Deep Tunnel merupakan konsep teknologi maju, walau di Amerika sudah dibangun puluhan tahun yang lalu. Tetapi jika disiplin warga hanya 'tinggal di tempat saja', akan sangat disayangkan bahwa Indonesia atau Jakarta hanya merupakan 'tempat sampah' dari hasil teknologi yang hanya bisa di 'kais2′ oleh sebagian kecil warga yang peduli dengan kebersihan dan lingkungnnya.
Dan walaupun Deep Tunnel Jakarta jadi terbangun, seperti di tulisan2ku ( lihat tulisanku Pengendalian Banjir? Tidak Cukup Hanya Membuat Drainage Saja, Mengapa Baru Sekarang dalam Pencegahan Banjir di Jakarta?, Slogan 'Jakarta Bebas Banjir', Tetapi Tidak Peduli dengan Penyerapan dan Jakarta Bebas Banjir? Berusahalah untuk Mengelola 'Ruang Terbuka Hijau!'), RTH dan lingkungan tetap harus terus di galakkan karena siklus alam tidak akan terbantahkan, dan karena Tuhan sudah menciptakan alam dengan sangat sempurna …..
Untuk pemda Jakarta, apakah sedikit solusi tentang cerita kontur Jakarta di tulisanku dibawah ini, bisa dipelajari, secara peta kontur Jakarta sama sekali tidak ada, sehingga konsep air mengalir di Jakarta tidak terekam? Air dengan bebas mengalir tanpa bisa dikendalikan, karena kita tidak punya peta konsur Jakarta, sehingga kita hanya melihat peta Jakarta secara 2 dimensi saja …… Silahkan baca pada tulisanku Banjir di Jakarta, Penyebab Serta (Sedikit) Saran Mengatasinya …..


Profil | Tulisan Lainnya


Tidak ada komentar:

Posting Komentar