12.15.2014

update banjarnegara



Hujan deras yang terus turun di wilayah Wonosobo, Jawa Tengah, membuat debit Sungai Serayu dan Sungai Mrawu meluap dan masuk ke Waduk Mrica, di Banjarnegara. Untuk mengurangi debit air tersebut, pintu air di Waduk Mrica dibuka yang berimbas pada tergenangnya rumah warga di dua desa di Kecamatan Susukan, Banjarnegara.

"Ada 14 rumah dari 17 kepala keluarga di dua RT yang berada di Grumbul Kalimati, Desa Karangjati saat ini rumahnya terendam dengan ketinggian 50-70 centimeter," kata Kades Karangjati, Kusyati, Kamis (11/12/2014).

Menurut dia, air mulai masuk pemukiman warga yang berada di dekat aliran Sungai Serayu sekitar pukul 14.30 WIB, namun air mulai meninggi pada pukul 16.00 WIB. Warga yang rumahnya terendam saat ini mengungsi kerumah warga di sekitar Grumbul.

"Begitu air meninggi, warga langsung mengemasi barang-barangnya menggunakan perahu karet dan mengungsi ke rumah warga yang tidak terendam," ujarnya.

Menurut kordinatir Pos AJU BPBD Banjarnegara, Andri Sulistyo, selain di Desa Karangjati, luapan sungai Serayu juga merendam Desa Darmajati, Kecamatan Susukan. "Ada 6 rumah yang terendam," ujarnya.

Sementara menurut Manager Humas PT Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkit Mrica, Samhudi saat dikonfirmasi mengatakan jika pintu air Waduk Mrica saat ini masih dalam kondisi aman normal. Meskipun akibat curah hujan yang tinggi dari wilayah Wonosobo membuat debit air di waduk Mrica naik sehingga membuat pintu air waduk dibuka dan menyebabkan banjir di dua Desa di Kecamatan Susukan.

"Kondisinya masih aman normal, memang ada kenaikan debit air karena hujan deras di wilayah Wonosobo sehingga pintu air dibuka," kata Samhudi.

Dia mengungkapkan, pintu air Waduk Mrica dilengkapi alat yang akan membuka secara otomatis ketika debit air yang berada di waduk mulai meninggi. Dia juga meminta warga agar tidak panik akibat kabar yang beredar di sosial media jika Waduk Mrica jebol.

"Waduk Mrica dilengkapi alat yang secara otomatis akan membuka saat air meninggi. Warga saya harap tetap tenang karena kondisi waduk saat ini masih aman normal," jelasnya.

Sedangkan menurut anggota Dewan Sumber Daya Air Jawa Tengah, Eddy Wahono mengatakan jika ketinggian elevasi air Serayu di Waduk Mrica mengalami peningkatan elevasi hingga 2 meter dari kondisi normal.

''Informasinya, pihak PT Indonesia Power pengendali waduk Mirca sudah membuka semua pintu air yang jumlahnya ada 4 pintu air. Hal ini menyebabkan adanya gelontoran air dari Serayu sebanyak 1.600 meter kubik per detik,'' jelasnya.

Terkait pembukaan seluruh pintu air Waduk Mrica dan juga pasokan air dari Sungai Klawing dan Sungai Sapi dari hulu di Purbalingga yang juga mengalami peningkatan debit, maka daerah di sekitar DAS dan jembatan Serayu di wilayah DAS Serayu wilayah Banjarnegara, DAS Serayu wilayah Purbalingga, dan DAS Serayu wilayah Kabupaten Banyumas ditetapkan dalam status bahaya Siaga I.

''Kita sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait di tiga kabupaten tersebut untuk bersama-sama meningkatkan kewaspadaan,'' ujarnya.

Dia menyebutkan, limpahan air Sungai Serayu dari Waduk Mrica kemungkinan akan masuk wilayah Kabupaten Banyumas pada pukul 21.00 WIB. Terkait kondisi ini, hal-hal yang perlu diwaspadai adalah kondisi-kondisi jembatan yang membentang di atas Sungai Serayu dan juga kondisi di Bendung Gerak Serayu Desa Tambaknegara, Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar