12.05.2014

Penggagas Penenggelaman Kapal Asing Ilegal


From: A.Syauqi Yahya 


Selama 5 tahun menjabat sebagai menteri, Freddy mengingat setidaknya ada 60 kapal milik nelayan asing yang sudah ditenggelamkan. Mayoritas kapal berasal dari Vietnam.

"Selama 5 tahun, ada kapal 60 lebih dari beberapa negara. Tapi kebanyakan dari Vietnam," sebutnya.

Jumat, 05/12/2014 16:16 WIB

Eks Menteri Kelautan dan Perikanan Ini Gagas Penenggelaman Kapal Asing Ilegal

Feby Dwi Sutianto - detikFinance

Freddy Numberi
Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan era Kabinet Kerja, Susi Pudjiastuti, kesal dengan kapal nelayan asing yang mencuri hasil laut di perairan Indonesia. Alhasil, Susi mendorong kapal asing yang terbukti menangkap ikan secara ilegal untuk diledakkan.

Ternyata aksi peledakan kapal sudah digagas sejak 2004. Adalah Freddy Numberi, Eks Menteri Kelautan Perikanan di 2004-2009, yang merupakan penggagas peledakan kapal nelayan asing pelaku illegal fishing.

"Saya yang pertama kali. Setelah saya tidak menjabat, Pak Fadel (Fadel Muhammad, eks Menteri Kelautan dan Perikanan) juga kasih tindakan tegas. Tapi setelah itu tidak ada," kata Freddy di Hotel Borobudur Jakarta, Jumat (5/12/2014).

Tindakan tegas ini, kata Freddy, didasari oleh kapal nelayan asing yang tertangkap aparat kemudian masuk kembali ke Indonesia. Kapal hasil tangkapan saat itu disita dan dilelang.

Meski dibeli oleh perusahaan Indonesia, ternyata perusahaan atau pengusaha asal Indonesia bekerja sama dengan perusahaan kapal asing yang tertangkap. Kapal hasil lelangan itu kembali menangkap ikan setelah diganti namanya, tetapi terungkap nomor mesin kapal tidak berubah.

"Akhirnya kapal ditinggelamkan karena kita ingin tegas. Nanti kalau dilelang yang beli kapal orang Indonesia, terus bekerja sama lagi maka kita putus mata rantai," tegasnya.

Selama 5 tahun menjabat sebagai menteri, Freddy mengingat setidaknya ada 60 kapal milik nelayan asing yang sudah ditenggelamkan. Mayoritas kapal berasal dari Vietnam.

"Selama 5 tahun, ada kapal 60 lebih dari beberapa negara. Tapi kebanyakan dari Vietnam," sebutnya.

(feb/hds)

--
--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar