12.15.2014

Garuda masih mengalami rugi Rp 2,65 triliun...


From: 'suhardono'


"Ketika mengalami kerugian, Garuda Indonesia selalu menyalahkan kondisi eksternal seperti harga avtur, kurs, biaya bandara, dan sebagainya sebagai penyebab kerugian. Namun tidak pernah dibahas kesalahan penggunaan uang di internal yang perlu diperbaiki. Kalau begini terus, saya ragu tahun depan sudah bisa untung lagi," ujar sumber CNN Indonesia yang mengetahui persis pengelolaan uang Garuda, Jumat (12/12).


Direksi Baru Garuda

Selama Dipimpin Emirsyah Satar, Garuda Kerap Hamburkan Duit


Jakarta, CNN Indonesia -- CNN Indonesia mencatat selama Emirsyah Satar menjabat sebagai Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), maskapai tersebut kerap menyelenggarakan kegiatan yang tidak memiliki dampak langsung terhadap penjualan tiket pesawat yang menjadi bisnis utama perseroan. 

Dalam satu tahun terakhir, setidaknya ada tujuh kegiatan non-penjualan yang dilakukan Garuda dan hanya mengedepankan pencitraan sebagai maskapai yang memberi layanan full service saja. Padahal, sepanjang tahun ini Garuda masih mengalami rugi Rp 2,65 triliun.

Beberapa kegiatan yang membutuhkan uang tidak sedikit itu antara lain:

Garuda Indonesia World Photo Contest (GAWPC), 12 Maret–12 Mei 2014

Merupakan lomba fotografi berskala internasional yang telah dilaksanakan sejak 2007 oleh Garuda. Selain diikuti oleh fotografer dari dalam negeri, kegiatan lomba fotografi ini juga diikuti para fotografer internasional dari Negara – Negara ASEAN, Australia, China, Jepang, hingga Timur Tengah dan Eropa.

Program Video Garuda Indonesia Discovery: Our Journey to Excellence, 9 Mei 2014

Bagian dari upaya Garuda untuk lebih dekat dengan para pengguna jasa. Program video tersebut dilaksanakan oleh Emirsyah Satar bertempat di auditorium Garuda City Center (GCC), Cengkareng. Program video tersebut merupakan rangkaian video dari berbagai aspek layanan Garuda Indonesia dengan konsep behind the scene yang dikemas secara menarik dan atraktif meliputi Behind the Food Served on Board, Cabin Crew Training, Flight Simulator, Chef on Board, First Class, Flight Operations Center dan selanjutnya video lainnya dari aspek layanan Garuda Indonesia yang meliputi pre flight, in flight dan post flight.

Acara Nonton Bareng Liverpool vs Chelsea, 27 April 2014

Garuda bekerjasama dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menggelar acara Nonton Bareng pertandingan sepakbola liga Inggris antara Liverpool dan Chelsea di Oval Atrium - Epicentrum Walk, Jakarta. Acara tersebut dihadiri oleh Emirsyah Satar, Direktur Manajemen Risiko BNI Sutanto dan kelompok suporter dari kedua klub yang pada akhir pertandingan berujung bentrok.

Memasang Logo Garuda Indonesia pada kostum latihan Liverpool, 29 Mei 2014

Garuda telah menandatangani kerjasama sponsorship dengan Liverpool sejak September 2012. Pada 29 Mei 2014, Garuda meningkatkan kerjasama dengan memasang logo perusahaan pada kostum latihan Liverpool. 

Kerjasama ini disebut manajemen Garuda sebagai upaya untuk terus meningkatkan brand awarenessnya di tingkat global dan untuk menjadikan Garuda menjadi Global Player.

Luncurkan Album "The Sounds of Indonesia" Volume III, 8 Oktober 2014

Garuda menyebut album ini sebagai komitmen untuk senantiasa melestarikan kekayaan budaya bangsa. Tidak tanggung-tanggung, Garuda melibatkan musisi terkenal Addie MS yang mengaransemen ulang musik-musik daerah di suatu studio rekaman di Praha, Republik Ceko. Lagu-lagu dalam album tersebut diputarkan di seluruh ruang tunggu eksekutif Garuda di bandara-bandara besar Indonesia.

Garuda Indonesia Tennis Open dan Garuda Indonesia Junior Tennis Master, 20-30 November 2014

Usai melaporkan kinerja keuangan kuartal III 2014 yang masih merugi kepada Bursa Efek Indonesia, Garuda masih menyelenggarakan turnamen berskala internasional Garuda Indonesia Tennis Open dan Garuda Indonesia Junior Tennis Master 2014 pada tanggal 20 – 30 Nopember 2014 mendatang, di Hotel Borobudur Jakarta.

"Ketika mengalami kerugian, Garuda Indonesia selalu menyalahkan kondisi eksternal seperti harga avtur, kurs, biaya bandara, dan sebagainya sebagai penyebab kerugian. Namun tidak pernah dibahas kesalahan penggunaan uang di internal yang perlu diperbaiki. Kalau begini terus, saya ragu tahun depan sudah bisa untung lagi," ujar sumber CNN Indonesia yang mengetahui persis pengelolaan uang Garuda, Jumat (12/12).

Beruntung, Direktur Utama Garuda Indonesia yang baru Arif Wibowo mengaku sudah melihat dengan jelas begitu banyaknya pengeluaran-pengeluaran perseroan yang tidak perlu dan tidak memberikan nilai tambah apapun bagi pendapatan Garuda.

"Ada beberapa pengeluaran yang akan dikurangi. Tapi saya belum bisa hitung berapa penghematannya. Saya baru saja ditunjuk jadi Dirut. Satu minggu ke depan, kita akan ketemu lagi dan saya jelaskan semuanya," ujar Arif.

--
--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar