12.30.2014

Tombol panik US$ 40 per barel


From: A.Syauqi Yahya 


Sabtu, 27/12/2014 08:54 WIB

Arab Saudi Kurangi Produksi Minyak Jika Harganya Sudah US$ 40/Barel

Angga Aliya - detikFinance

Jakarta - Arab Saudi masih bersikeras negara-negara OPEC memproduksi minyak mentah sebesar 30 juta barel per hari berapa pun harga jualnya. Tapi negara pengekspor minyak terbesar ini juga ada batasnya.

"Mereka akan mulai menekan tombol panik (kurangi produksi) di harga US$ 40 per barel," kata CEO Breitling Energy Chris Faulkner dalam wawancara bersama CNBC, Sabtu (26/12/2014).

"Mereka boleh berkata apa saja sekarang ini, tapi mereka juga tidak bisa menghambur-hamburkan uang selamanya," tambahnya.

Dengan defisit neraca perdagangan yang diprediksi mencapai US$ 50 miliar (Rp 600 triliun) di 2015, Arab Saudi akan mulai kesulitan menghadapi subsidi. Para pekerja juga tidak akan mau penghasilannya dipotong.

Dengan demikian, Faulkner memperkirakan harga minyak dunia akan naik secara perlahan 2015 ke kisaran US$ 70 per barel setelah turun hingga di bawah US$ 50 per barel. Prediksi ini bisa tercapai sekitar triwulan kedua.

Harga minyak jenis Brent untuk pengiriman Februari sekarang sudah diperdagangkan di bawah US$ 61 per barel.

(ang/ang)

--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar