11.22.2013

Let’s grow together…


Dari: "A.Syauqi Yahya"

>
> Sekelumit Catatan tentang Spiritual Parenting
>
> Oleh: Arifah Handayani | 18 November 2013 | 10:51 WIB
>
> Diajak ngobrol tentang Spiritual Parenting di status FB Mbak Lita Ariani. Jadi nulis ini…
>
> Berdasarkan konsep parenting yang kami coba install di rumah, spiritual parenting sejatinya adalah tentang finding our own spirit first as parent. Hingga kita bisa connect dengan spirit di semesta, terutama dengan spirit anak2 kita. Tugas kita dalam spiritual parenting adalah mengakomodasi anak2 untuk dapat bertemu dengan spiritnya masing2 agar kemudian dapat belajar get connected with other spirits di semestanya..
>
> Kabarnya, the spirit always knows what to do, the great challenge is to silence the mind. So we can hear what our own spirit saying. (jadi inget buku Emaknya Pak Daoed Joesoef, semua yang beliau perbuat untuk anak2nya sejatinya datang dari spirit ibu di diri Emak..)
>
> Menemukan spirit kita sendiri sebagai orang tua, adalah tentang memahami koneksi kita dengan kesejatian diri. Terkoneksi saja kadang ngga cukup. Kita butuh juga mendengarkan dan memahami setiap suara di dalam diri sebelum akhirnya bertemu dan terintegrasi dengan spirit kita dalam koneksi bebas hambatan.
>
> Spirit is always pure.. Kerumitan di perasaan (emotion n heart) dan pikiran (mind) sering mengacaukan transmisi di jiwa (soul) untuk berkoneksi dengan spirit kita. Hingga kita bisa berasumsi spirit atau yang sering disebut energi ilahi (divine energy) dalam diri bukan barang gratisan. Bukan hanya tentang koneksi dengan ilahi, tetapi lebih tentang koneksi dengan kesejatian diri. Diperlukan journey to the center of our innermost being untuk mengaktifkan energi ini. Sehingga akal, hati dan jiwa bisa terkoneksi dengan baik demi mengakses divine energi dalam spirit kita.
>
> Kita baru akan mampu menemukan divine energi dalam spirit ini kalo kita sudah bisa mendamaikan semua suara di kesejatian diri dalam keseimbangan yang harmoni. Spirit ini ngga bisa ditemukan hanya dengan jadi sok spiritual, padahal koneksi antara hati dan jiwa dengan pikiran belum sinkron.
>
> Kunci silencing the mind and listening to the spirit, adalah lewat bahasa RASA. Memahami setiap perasaan yang berkecamuk di kesejatian diri adalah gerbangnya. Baru setelah itu kita bisa take action. Mau melangkah ke mana dan berbuat apa. Terutama untuk berkoneksi dengan spirit lain di semesta kita demi menjadikan dunia kecil kita tempat yang lebih baik untuk hidup.
>
> Dalam spiritual parenting, tugas orang tua adalah menyelesaikan PR tumbuh kembang jiwanya, setelah menamatkan tumbuh kembang jasmani, akal, emosi dan rasanya. Ternyata setelah punya anak 4 saya baru sadar, sebagai perempuan, isteri dan ibu, saya masih gagal tumbuh, banyak PR yang belum kelar dikerjain. Gak heran sering emosional dan galau yaa…
>
> Let's grow together… Find our own spirit… Reclaim our own divine energy…
>
> Have a great journey to the center of our innermost being…
> Have a new reason to rebirth…
>
> Happy Reborn…
>
> Bunch of love,
>
> ArifaH
>
> --
> --

Tidak ada komentar:

Posting Komentar