11.13.2013

Ini Bedanya Upah Buruh di Myanmar, Kamboja dan Indonesia


Dari: "A.Syauqi Yahya"

> Selasa, 05/11/2013 12:14 WIB
>
> Ini Bedanya Upah Buruh di Myanmar, Kamboja dan Indonesia
>
> Zulfi Suhendra - detikFinance
>
> Jakarta - Buruh di Indonesia terhitung mendapatkan UMP lebih tinggi dibanding negara lain di Asia Tenggara seperti Kamboja dan Myanmar. Tapi di sisi lain, produktifitas buruh di RI masih lebih rendah.
>
> Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia Apindo Sofjan Wanandi mengatakan, buruh di Kamboja yang terhitung baru masuk kerja diberi upah tak lebih dari US$ 50 per bulan. Besaran yang sama didapat buruh di Myanmar.
>
> "Buruh di Kamboja itu 1 bulan US$ 40, Myanmar US$ 40," kata Sofjan kepada detikFinance, Selasa (5/11/2013).
>
> Tak berbeda jauh dengan Indonesia, di Vietnam, lanjut Sofjan, buruh dibayar dengan UMP yang hampir sama dengan buruh di tanah air. Bedanya, buruh di Vietnam memiliki produktifitas yang lebih tinggi. Ditunjukkan dengan jam kerja buruh yang mencapai 56 jam/minggu. Sedangkan buruh Indonesia hanya bekerja selama 40 jam/minggu.
>
> "Kalau kita pakai 2 buruh, dia pakai 1 buruh. Kita masih pakai unskilled labour. Dia misalnya bikin 1 lusin kemeja setiap hari, kita hanya buat 6 potong. Disiplinnya mereka tinggi juga," papar Sofjan.
>
> Ironis menurut Sofjan, ditambah dengan kondisi seperti ini investor enggan menanamkan modalnya di perusahaan padat karya. Mereka lebih memilih untuk menanamkan modal di perusahaan padat modal.
>
> "Nggak mau investasi dalam labour intensif (padat karya) ini, karena buruh ribut terus, produktifitasnya kecil. Daripada masuk ke modal, buruh akhirnya jadi TKI," tutupnya
>
> 14 Komentar Kirim Komentar
> Tuesday, 05/11/2013,12:37:33
> Ck-one @ck-one
> ya ini akibat pendidikan politik yang salah .. buruh identik sama jumlah masa jadi siapa yang pegang kendali dia yang naik ... sisanya lupakan saja..
> Reply Beri Tanggapan
> Tuesday, 05/11/2013,12:37:08
> Hendri72
> menjadi tki karena upah dalam negri murah, diluar dibayar 5x lipat
> Reply Beri Tanggapan
> Tuesday, 05/11/2013,12:36:54
> Gus34 @gus34
> harusnya peraturan upah minimumnya berdasarkan pengalaman kerja. misal : dibawah 1 tahun 1 juta 1-2 tahun 1,25 juta 2-3 tahun 1,5 juta. dst. dan juga pengecualian untuk UKM baru berdiri, dibawah 2 tahun upah minimumnya sekian sekian. sekarang perusahaan besar2 pakai mesin, sedangkan UKM pakai tenaga buruh, yang kalah pasti UKM.
> Reply Beri Tanggapan
> Tuesday, 05/11/2013,12:35:15
> Wagiman.caem
> permasalahan mendasar di negri ini adalah pengelola negara yg tdk mampu mengendalikan laju inflasi juga nilai rupiah yg semakin terpuruk..akibatnya daya beli masyarakat turun yg berimbas buruh minta kenaikan upah. Disisi lain pengusaha di Indonesia juga harus pandai memutar otak akibat ketidakpastian dalam dunia usaha
> Reply Beri Tanggapan
> Tuesday, 05/11/2013,12:34:30
> Mau * @maumain
> ada kabar udah 300.000 pegawai di phk.. bener kaga sih? trus apa kata said iqbal? duit iuran para buruh yang tergabung di serikat buruh tolong diaudit. engga adil kalau duit buruh itu dinikmati segelintir orang.
> Reply Beri Tanggapan
> Tuesday, 05/11/2013,12:34:00
> Hady Purnomo @purnomo_hady
> Kalo gt ya pindah kesana donk,,,
> Reply Beri Tanggapan
> Tuesday, 05/11/2013,12:33:30
> Nostra
> sofyan wanandi ...jujur dong kalau bikin perbandingan...masuki semua variabel biaya hidup....rumah, makan, kesehatan yg gila gila an di indonesia.....tingkat ketersediaan tenaga kerja di sana.....termasuk yg lebih banyak di serap di sektor pertanian...jangan sepotong sepotong ngasih contoh....lihat peralatan kerja nya juga...Sama nggak...dulu kita kagum tingkat produktif as karyawan pabrik di jepang..ternyata ketahuan kalau mereka di dukung dgn alat kerja yg jauh lebih baik dr kita
> Reply Beri Tanggapan
> Tuesday, 05/11/2013,12:31:58
> sharp2
> Secara pribadi, saya kurang simpati dengan sikap demo buruh. Namun bagi pengusaha, membandingkan upah buruhnya koq selalu dengan negara yang lebih kecil yah. Kenapa tidak dibandingkan dengan negara-negara yang lebih seimbang seperti Thailand, Malaysia, Philipina? Itu lebih sepadan...
> Reply Beri Tanggapan
> Tuesday, 05/11/2013,12:31:13
> Bejah Brugman @bejah
> Itu tanggung jawab pemerintah daerah masing2 utk menyediakan skilled labour. Sebenarnya pengusaha punya bargaining power berkaitan dgn pajak pendapatan daerah tp para pengusaha jg yg goblog pengennya deket2 jakarta...coba negosiasi dgn pemda pemda di luar jawa dgn iming2 tax holiday biar penguasa daerah jawa jg tahu mereka bersaing dengan daerah2 lain
> Reply Beri Tanggapan
> Tuesday, 05/11/2013,12:28:32
> Agussalim471
> si igbal nya dibawa tuh ke kamboja , supaya liat, dia mamou enga, kerja nya seperti buruh kamboja, nanti nya bos, bikin pertandingan produktifitas buruh, negara mana yg tingkat produktifitasnya tinggi dgn upah berapa
> Reply Beri Tanggapan
>
> --
> --

Tidak ada komentar:

Posting Komentar