11.16.2013

eufemisme (penghalusan).


>
> >
> > Pethilan
> >
> > Kultur Jawa sangat kaya dengan perlambang dan gejala eufemisme
> > (penghalusan). Ini semua dengan mudah dapat disalahgunakan oleh kekuasaan
> > untuk menyembunyikan kenyataan. Sesuatu yang busuk dapat dengan mudah
> > dikemas dengan slogan, semboyan dan kalimat yang penuh dengan eufemisme.
> > Pegawai keraton, tukang sapu atau tukang kebun, misalnya, bukan secara
> > lugas disebut sebagai buruh atau kuli dan digaji cukup, tetapi diberi
> > gelar hebat-hebat sekadar untuk menyembunyikan gajinya yang kecil. Kisah
> > tragis Sekar Pembayun, bisa diartikan sebagai peran luar biasa seorang
> > putri raja untuk menghindarkan perang besar dan mempersatukan negeri.
> > Tetapi bisa juga dilihat sebagai kekejaman kekuasaan hingga dengan tega
> > raja menempatkan cinta sekadar sebagai alat untuk membunuh Ki Ageng
> > Mangir, musuh politik Panembahan Senopati sang pendiri dinasti Mataram.
>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar