1.06.2014

Kami masih dicintai rakyat ?!


Dari: <syauqiyahya@gmail.com>

> Senin, 06 Januari 2014 | 08:08 WIB
>
> Demokrat Dituding Manfaatkan Isu Harga Elpiji  
>
> TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Fraksi Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf memuji sikap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang meminta PT Pertamina meninjau ulang kenaikan harga elpiji kemasan 12 kilogram dalam waktu 1 x 24 jam. Nurhayati mengklaim permintaan Ketua Umum Demokrat itu menunjukkan kepedulian terhadap rakyat.
>
> "Bukan cuma kali ini kami berpihak pada rakyat. Tahun lalu, kami mendukung kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi dengan kompensasi pemberian bantuan langsung untuk masyarakat kurang mampu," kata Nurhayati.
>
> Pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada, Ari Dwipayana, menilai penolakan Demokrat terhadap kenaikan harga elpiji sebagai permainan politik. Ari yakin penolakan itu tak lebih dari upaya menaikkan citra Demokrat. Menurut dia, tak mungkin pemerintah, terlebih Presiden yang berasal dari Demokrat, tak mengetahui ihwal kenaikan harga itu. Ari yakin Demokrat akan melakukan segala cara untuk menaikkan citra partai yang tengah merosot karena sejumlah kadernya terjerat kasus korupsi.
>
> Sepekan terakhir, Pertamina dan pemerintah saling menyalahkan soal kenaikan harga elpiji. Pertamina menyatakan sudah melaporkan rencana kenaikan harga ini kepada pemerintah. Namun Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik membantah telah diberi tahu rencana itu.
>
> Kemarin, Presiden SBY akhirnya meminta Pertamina meninjau ulang kebijakan kenaikan harga elpiji nonsubsidi kemasan 12 kilogram sebesar 57 persen. Dengan kenaikan per 1 Januari itu, harga elpiji kemasan 12 kilogram menjadi sekitar Rp 117 ribu dari sebelumnya Rp 70 ribu.
>
> Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono yang juga putra SBY menyatakan partainya menolak kenaikan harga elpiji. Ibas--panggilan Edhie Baskoro--menilai kenaikan itu bakal menaikkan inflasi. "Jangan sampai ada kebijakan apa pun yang justru bisa menaikkan harga lagi," katanya. Ibas juga menuding Pertamina tak melaporkan kenaikan harga itu kepada Presiden.
>
> Syamsuddin Haris, pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, juga menilai penolakan itu merupakan skenario Demokrat untuk mengambil hati masyarakat. "Mereka mau menjadi pahlawan, tapi pahlawan kesiangan," katanya. Syamsuddin menilai Demokrat juga berupaya membersihkan citra pemerintah dengan melempar tanggung jawab kenaikan harga elpiji dari Presiden kepada Pertamina.
>
> Pengamat komunikasi politik dari Universitas Indonesia, Ade Armando, berpendapat senada. Dia menilai sikap SBY yang seolah tidak mengetahui kenaikan harga elpiji menunjukkan kelemahan komunikasi dengan bawahannya.
>
> Nurhayati membantah tudingan bahwa partainya menggunakan isu ini untuk menaikkan citra partainya. "Kami masih dicintai rakyat karena kami mengawal program prorakyat," kata Wakil Ketua Umum Demokrat ini. Sedangkan Wakil Ketua Umum Demokrat lainnya, Max Sopacua, tak peduli partainya disebut menggunakan isu kenaikan harga elpiji untuk menaikkan citra. "Kami baik atau buruk selalu diserang," katanya.
>
> PRIHANDOKO | FRANSISCO ROSARIANS | AMRI MAHBUB | BERNADETTE CHRISTINA MUNTHE | PRAM
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> --
> --

Tidak ada komentar:

Posting Komentar