1.29.2014

Anas yang Kian Menyebalkan


Dari: "A.Syauqi Yahya"

> Quote
> Untuk bung Anas, Jadilah politisi yang tabah, jangan cengeng, bukalah apa yang perlu dibuka sejelas-jelasnya. Publik sudah bosan dengan metafora dan sindiran tiada guna.
> Unquote
>
> Hmm......./kung
>
> Anas yang Kian Menyebalkan
>
> Cerita buku Harry Potter pun disamakannya dengan kasus yang kini membelitnya. Duhhh… Nampaknya Anas sedang belajar menjadi penulis fiksi yang hebat seperti J.K Rowling J
>
> Twitter Anas; @anasurbaningrum baik sebelum sang empunya ditahan maupun setelah ditahan penulis menilai sama menyebalkannya. Kenapa? Karena sejak Anas lengser dari jabatannya sebagai ketum partai Demokrat, isi twitter Anas dan juga sebagian besar pernyataannya di media bernuansa sindiran, berbalut metafor kepada partai biru yang dulu sempat melambungkan namanya dan dikatakan sendiri oleh Anas sebagai ‘cinta pertamanya’ di dunia politik.
>
> Penulis pribadi bukan sebagai orang yang pro kubu Anas atau SBY tetapi apa yang dituliskan, dikatakan, dan dilakukan Anas menurut penulis adalah sesuatu yang jauh dari sifat kesatria yang selama ini coba dikonstruksi oleh Anas dan para loyalisnya.
>
> Hemmm… Coba kita renungkan Seorang kesatria akan menumpas lawannya dengan cara yang jantan tapi sekaligus elegan. Bukan menyindir dengan ‘No mention’ melalui akun sosmed dan kata-kata penuh metafor yang membuat gemas publik serta awak media. Dalam akun twitter Anas istilah ‘No Mention’ sepertinya diganti dengan #YouKnowWho dan #Sadisme politik yang dipopulerkannya beberapa hari belakangan ini dimana isi tweet- tweet dengan hashtag tersebut penuh dengan sindiran yang dialamatkan kepada seseorang.. Siapa orang itu, publik pasti sudah tahu bersama.
>
> Menurut hemat Penulis, cara menyindir seperti itulah yang dikatakan menyebalkan karena, publik pasti bisa melihat bagaimana Anas sebelum lengser sebagai ketum Demokrat getol sekali memuji SBY dan partai demokrat seperti yang terlihat pada; http://m.okezone.com/read/2012/09/05/339/685650 dimana berita tersebut berjudul Anas Sebut Demokrat Akan Jadi Yang terbaik di 2014. Berita itu diliput tahun 2012 dimana saat it AU masih menjabat sebagai ketum partai biru dan masih getol memuji SBY,
>
> Bacalah baik-baik berita itu, disitu Anas menerangkan bahwa salah satu ukuran kesuksesan Partai Demokrat dalam Pemilu 2014 nanti adalah konsolidasi partai yang berjalan dengan baik, dan berbuah kemenangan pada Pemilu 2014,”
>
> Nah kata-kata Anas pada tahun 2012 lalu itu sungguh berkebalikan dengan sikapnya sekarang yang getol menyindir. Inilah yang disebut menyebalkan. Sudah kalah tidak mau terima, sudah lengser tidak legowo malah seperti tupai. Loncat sana, loncat sini mencari dahan pohon yang aman untuk pegangan.
>
> Kembali menyoroti aktivitas Anas di dunia maya, dapat dilihat terjadi perubahan Biografi (Bio) di twitternya dimana sebelum ditahan adalah; pembaca Mahabharata, abahnya AkNaJiMa (Akmal, Nawal, Najih, Najma), Pecinta Kuliner Nusantara, Penulis, Seneng Bal-Balan se
>
> Sekarang setelah ditahan menjadi; “Tirakat Mencari Keadilan; Akun ini dikelola oleh tim admin, tweet dengan tanda bintang (*) abah berasal dari AU.”
>
> Publik bisa menilai dimana perubahan dari bio pertama ke Bio kedua adalah sarat dengan sindiran berdasarkan pilihan katanya. Disitu juga tertulis kalimat: Tirakat; mencari keadilan hemm… Coba dinalar dengan logika sederhana; keadilan apa yang akan didapat Anas dan rakyat Indonesia, jika yang dilakukan Anas hanya menyindir-nyindir terus, bukannya membuka halaman demi halaman yang dia janjikan? Lalu “Tweet dengan tanda bintang (*abah) berasal dari AU”. Seperti bisa dilihat di twitter abas bahwa tweet bertanda *Abah yang (katanya) berasal dari AU makin banyak akhir- akhir ini. Lalu bagaimana bisa Anas memasukan perangkat elektronik ke rutan KPK hingga Anas bisa ber-tweet ria, bukankah kalau benar perangkat elektronik itu bisa masuk kedalam rutan berati Anas juga telah curang dan melanggar aturan seperti yang terpapar diatas. Nah ini satu lagi yang menyebalkan, dirinya sendiri curang tapi berteriak orang lain curang, sungguh tak layak untuk dicontoh.
>
> Satu lagi kelakuan Anas yang penulis anggap menyebalkan yaitu suka menyalahkan orang dan keadaan seperti terlihat dalam tweet-tweet nya yang bertagar #SadismePolitik dan #YouKnowWho Pertanyaannya kalau sekarang dia terkena kasus kenapa dia harus menyalahkan politik, jalan yang dulu dipilihnya? Padahal dengan dia mematangkan diri sebagai organisatoris yang handal dan kuliah dijurusan yang berhubungan dengan politik itu artinya dia sudah bersiap untuk terjun ke dunia politik, setelah kesempatan itu datang lalu ia mereguk dunia politik via partai demokrat, namun setelah kena kasus kenapa politik yang disalahkan padahal politik hanyalah alat dan manusialah yang bertindak sebagai usernya. Lalu kenapa pula Anas mesti menggunakan tagar #YouKnowWho untuk menyindir lawan politiknya, yang notabene dulu adalah ‘Kekasih’ yang amat dicintainya. Ini menunjukan sikap ketidakikhlasan dalam menerima kekalahan dan keadaan. Berbeda 180 derajat dari apa yang sering keluar dari mulut Anas, bahwa “Saya Nerimo” yang tentunya dengan tindak-tanduk yang bagai bunglon membuat rakyat justru hilang simpati terhadap Anas.
>
> Untuk bung Anas, Jadilah politisi yang tabah, jangan cengeng, bukalah apa yang perlu dibuka sejelas-jelasnya. Publik sudah bosan dengan metafora dan sindiran tiada guna.
>
> Anas…
>
> Tunjukanlah bahwa kau cerdas
>
> Buktukan kharismamu belum kandas
>
> Tunjukan korupsi wajib ditebas
>
> Jangan hanya meracau tak jelas
>
> Justru membuatmu terlihat tak berkelas
>
> Salam anti Pencitraan
>
> Sumber Berita Okezone.com
>
> Dibaca : 47 kali
> Penulis : Syifa Ann
>
> --

Tidak ada komentar:

Posting Komentar