11.02.2014

JK Roiwling




JK Rowling dalam Kritik Sosial

Oleh: Fifa Dila | 18 December 2012 | 12:39 WIB

J.K. Rowling memiliki keunikan dalam penulisan novelnya, baik yang bergenre fantasi anak atau dewasa. Semacam sebuah ciri khas dalam penulisannya. Dari semua novel-novelnya, dia selalu membuat representasi sebuah dunia kecil untuk memperlihatkan sebuah dunia luas dan nyata disekeliling kita. Untuk menyampaikan pemikirannya, dia dengan matang meramu karakter dan konflik dalam novel-novelnya.

Dia berani memunculkan banyak tokoh dengan masing-masing karakter tanpa tumpang tindih jadi satu. masing-masing tokoh saling menguatkan dan menghidupkan tokoh yang lain. sehingga cerita dalam novel tersebut sangat hidup dan merepresentasikan kehidupan nyata. hal itu mencerminkan kecerdasan pengarangnya. Kecerdasannya dalam membaca karakter dan perwatakan tokoh-tokohnya dengan sempurna. tanpa membuat satu tokoh dengan tokoh yang lain sama identik.

Bisa dibayangkan dalam novel terbarunya, Casual Vacancy, terdapat banyak tokoh. 19 tokoh seperti yang disebarluaskan oleh Wikipedia yang dikutip dari The Telegraph, memiliki latar belakang masalah dan trauma yang berbeda. Mulai dari masalah bullying, narkoba, pemerkosaan, kdrt, penyiksaan anak, rasisme, pornografi, penyiksaan terhadap diri sendiri sampai masalah bunuh diri. Masing-masing tokoh dengan permasalahannya bergabung jadi satu dan merepresentasikan masyarakat social dalam dunia nyata.

Dalam serial Harry Potter ada banyak tokoh yang tidak bisa dijabarkan satu persatu karena saking banyaknya. Latar belakang tokoh-tokohnya digambarkan dengan cermat. termasuk latar belakang keluarga yang menumbuhkan karakter dan tujuan hidup masing-masing tokoh. Harry Potter lahir dari keluarga half-blood yang penuh cinta dan menumbuhkannya jadi sosok the chosen one. Lord Voldemort lahir dari keluarga halfblood yang penuh tragedy sehingga membuatnya tumbuh jadi psikopat.

Ciri khas kedua penulisan novel Rowling terletak pada penekanannya pada tema permasalahan social dalam masyarakat yang kompleks. Masalah kelas-kelas social dan juga masalah deviant behavior (penyimpangan perilaku) di masyarakat. Novel Harry Potter menggambarkan pengkotakan strata social dalam masyarakat beserta permasalahan yang mengikutinya. JKR membagi masyarakat penyihir Harry Potter dengan kelas social tertinggi sampai terendah: pure-blood, half-blood, mudblood, squib. Dari sentiment kelas pure-blood, semua permasalahan bermula. Dan puncaknya perang antar strata social pun pecah. Seperti kejadian revolusi Perancis pada tahun 1789. Tema yang sangat jadul, memang. Namun, tema tersebut menjadi hidup dengan metafora fantasi dengan bumbu yang menarik. Terutama, karena terjadi dalam lingkup masyarakat penyihir. Golongan masyarakat tidak jauh beda dengan manusia biasa dalam hal fisik dan perasaan. Bedanya mereka punya kemampuan sihir namun masih bersikap kolot dibandingkan muggle yang punya kemampuan lebih di bidang teknologi.

Novel Casual Vacancy mengcover masalah penyimpangan social yang ada di masyarakat Inggris era millennium dan kecanggihan internet. Peristiwa penembakan masal mungkin bisa jadi salah satu representasi dari kegalauan Rowling tentang kehidupan social di sekelilingnya terutama di negara maju. Penyerangan kemanusiaan di negara dunia ketiga seperti Palestina, Afganistan, Irak oleh negara-negara dunia pertama mungkin menggerakkan Rowling dalam menulis betapa penuh kelicikan, kecurangan, dan manipulasi di tubuh para petinggi-petinggi politik negara-negara adidaya.

Intelektual adalah kunci utama untuk menjadi penulis besar. JK Rowling menguasainya dengan baik. Dia membaca fenomena social di dunia saat ini. Kemudian meramu kepedihan dan kritik sosialnya dalam sebuah fiksi. Dia berharap tulisannya menjadi bahan pemikiran serius bagi orang-orang di seluruh dunia. Bahwa hidup ini sudah dipenuhi dengan topeng-topeng kemunafikan yang harus segera dipecahkan. Agar tidak selamanya memenjara kaum remaja harapan bangsa menjadi warga negara yang hidup dalam kebohongan dan tekanan untuk mencari-cari kebahagiaan hidup

--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar