11.01.2014

Ayu


From: <syauqiyahya@gmail.com>



Senin, 01/04/2013 19:29 WIB

Cerita CPNS Kemenkum HAM Jabar: Saya Ini Seperti Gembel Naik Kelas

Tya Eka Yulianti - detikNews

Bandung - "Saya ini seperti gembel naik kelas," ujar Cut Lutpianti Ayu Rosiah (22) saat membuka kisahnya bisa masuk menjadi salah satu dari 125 CPNS Kementrian Hukum dan HAM Jabar. Mendaftarkan diri sebagai CPNS, Ayu mengaku hanya berbekal kemampuan diri. Ia sempat khawatir karena tak punya uang pelicin seperti kebanyakan proses seleksi CPNS yang biasa didengar.

"Saya bukan berasal dari orang kaya. Bahkan bisa dibilang keluarga saya miskin. Ibu saya guru, ayah saya malah tidak bekerja," kisah Ayu di hadapan teman-teman CPNS lainnya saat mendapatkan pembekalan dari Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana di Aula Kantor Kemenkum HAM Jabar di Jalan Jakarta, Senin (1/4/2013).

Ayahnya selama ini bekerja serabutan menjadi tukang ojek, satpam, dan kuli bangunan. Tak hanya Ayu yang mendaftar, adiknya, Yuda Putra Ramdani (19) pun juga turut mendaftar.

"Sebelumnya saya sempat kerja di tempat bimbingan belajar. Tapi dipecat karena keseringan ikut tes-tes CPNS ini. Saya bertekad, kalau kesempatannya hanya 1 persen, maka kami harus menjadi 1 persen itu," kata warga Pelabuhan Ratu ini.

Uang yang ia keluarkan sekitar Rp 500 ribu untuk urusan administrasi pendaftaran. "Untuk daftar, semua yang ada dijual. Bahkan sampai pinjam," tuturnya. Bahkan saat tes Samapta, Ayu mengaku tak punya uang bahkan untuk ongkos hingga akhirnya ia diberi uang oleh orang.

Hingga akhirnya pengumuman, Ayu masih ingat saat itu ia memiliki uang Rp 3.700 untuk ke warnet mengecek kelulusan. "Waktu itu pertama kali saya lihat nama adik saya dulu. Saya bangga dia bisa masuk. Tapi nama saya sendiri belum ada. Sempat mikir bakal jadi pelayan toko saja," kata Ayu.

Namun ternyata, perjuangannya selama ini tak sia-sia, Ayu pun lulus bersama adiknya menjadi CPNS Kemenkum HAM Jabar. "Saya senang sekali sampai menangis. Rasanya nggak percaya. Kami ini bukan siapa-siapa. Tapi ternyata bisa lulus juga," tuturnya.

Kisah Ayu tersebut merupakan salah satu dari sekian cerita yang menunjukkan proses penerimaan PNS di Kemenkum HAM dibangun dengan bersih. Bahkan untuk membuktikan proses seleksi CPNS ini bersih, Denny berniat membukukan cerita-cerita inspiratif para calon CPNS seperti Ayu.

"Ayu adalah contoh bagaimana CPNS diseleksi dalam proses yang bersih. Kami kumpulkan cerita mereka. Kami ingin menunjukkan bahwa proses seleksi yang bersih itu bukannya tidak mungkin. Bagaimana bisa cerita dari keluarga sederhana atau biasa bisa masuk. Saya sedang kumpulkan cerita-cerita seperti ini. Untuk dijadikan pengalaman bagi mereka yang akan mendaftar, bahwa penerimaan CPNS itu bisa tanpa pungli, setoran dan titipan," tutur Denny.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar