2.06.2015

Clear and Clean !




Quote

"Kalau (dipersepsikan) negatif, masak bisa sampai dapat bintang tiga? Orang bisa lolos bintang tiga itu kan harus clean and clear.

Unquote

Clear n clean versi POLRI spt BG....yo ngunu to....

Akan lebih elok kalau Budi Waseso dicalonkan jadi Kapolri mesti clear n clean versi PPATK dan KPK.

kung

Jumat, 06/02/2015 10:57 WIB

Tjahjo: Kalau Budi Waseso Ditanggapi Negatif, Kenapa Lolos Bintang Tiga?

http://m.detik.com/news/read/2015/02/06/105759/2825486/10/tjahjo-kalau-budi-waseso-ditanggapi-negatif-kenapa-lolos-bintang-tiga

Ferdinan - detikNews
 Komjen Pol Budi Waseso (Herianto/detikcom)
FOKUS BERITA
Kapolri Pilihan Jokowi

Jakarta - Masuknya nama Kabareskrim Polri Komjen (Pol) Budi Waseso dalam bursa calon Kapolri bila pembatalan pelantikan Komjen Budi Gunawan dilakukan, ditanggapi negatif. Soalnya, adanya sinyal penolakan terhadap Budi Waseso oleh publik. Wakil Ketua Kompolnas Tjahjo Kumolo punya pembelaan.

"Kalau (dipersepsikan) negatif, masak bisa sampai dapat bintang tiga? Orang bisa lolos bintang tiga itu kan harus clean and clear. Soal gaya kan sah-sah saja, kita kan perlu polisi yang tegas, yang keras bukan polisi yang klemar-klemer, (tapi) sekaligus yang taat aturan," kata Tjahjo di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumut, Jumat (6/2/2015).

Tjahjo menegaskan, sebagai jenderal bintang tiga, Budi Waseso tentu punya peluang untuk mengisi jabatan Kapolri karena memenuhi kriteria seperti yang disyaratkan. Namun belum ada keputusan menyodorkan nama calon baru karena menunggu keputusan final soal nasib Komjen Budi Gunawan.

"Bintang tiga itu skala prioritas, walaupun hak prerogatif presiden bisa mengusulkan bintang 2, dan seterusnya. Tetapi UU kepolisian, Kompolnas sudah diatur pasal (mengenai) Kompolnas-lah yang memberikan masukan kepada Presiden, mengenai pemberhentian kapolri dan pengangkatan kapolri baru," sambungnya.

Namun Tjahjo menegaskan, keputusan soal Kapolri tetap berada di tangan Presiden Jokowi. Pihak terkait hanya memberi masukan terkait nama-nama yang disodorkan. "Soal dipilih siapa itu adalah hak prerogatif presiden," tegas Tjahjo.

Kritik terhadap masuknya nama Budi Waseso dalam bursa calon Kapolri disampaikan Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (PSHK). "Kalau Budi Waseso jadi calon Kapolri, persepsi negatif publik besar. Sulit memisahkan BG dan Budi Waseso, itu menambah amarah publik kepada Polri," ujar peneliti dari PSHK Miko Ginting.

Pekan lalu Kompolnas disebut menyodorkan lima nama kandidat calon Kapolri kepada Presiden Jokowi. Lima nama tersebut yakni; Badrodin Haiti, Suhardi Alius, Budi Waseso, Dwi Priyatno, dan Putut Eko Bayu Seno.

(fdn/bar)

--
--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar