From: A.Syauqi Yahya
Rabu, 11/03/2015 21:08 WIB
Jokowi Minta Para Menteri Tak Gunakan 'Politik Megaphone'
Bagus Prihantoro Nugroho - detikNews
FOKUS BERITA
Jokowi ke Luar Negeri
Jakarta - Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno menjadi sorotan oleh publik Australia. Tedjo disebut menyatakan pernyataan yang kontroversial hingga PM Australia Tony Abbott angkat bicara.
Dikutip dari situs News.com.au, Rabu (11/3/2015), disebutkan bahwa Tedjo menyatakan bisa saja Australia terkena 'tsunami manusia' yang merupakan para pencari suaka. Ada 10.000 pencari suaka yang bisa saja dibiarkan oleh pemerintah Indonesia untuk pergi ke Australia.
Menanggapi hal ini kemudian PM Australia Abbott menegaskan bahwa sikapnya selama ini bukan bermaksud untuk menantang. Dirinya tak ada niatan untuk beradu argumen apa pun, dengan siapa pun, termasuk pemerintahan Indonesia.
Abbott memaklumi bahwa Indonesia serius ingin memerangi narkoba. Tapi dirinya tetap memperjuangkan dua warganya yang dipidana mati karena kasus narkoba.
Sekretaris Kabinet RI Andi Widjajanto kemudian mencoba menengahi. Menurut dia, sejauh ini Indonesia bekerjasama secara baik dengan Australia.
"Kerjasama antar negara mutlak dilakukan. Yang namanya diplomasi politik megaphone sebaiknya dikurangi, terutama saat ada ketegangan tertentu," kata Andi saat dimintai tanggapan di Kantor Setneg, Jl Veteran, Jakarta Pusat.
Andi juga menyatakan bahwa Presiden Jokowi menginginkan para menteri Kabinet Kerja untuk sadar media. Tak bisa dipungkiri bahwa pemerintah akan selalu disorot publik lewat media.
"Dalam ketegangan yang muncul biasanya diplomasi megaphone dikurangi. Kedua belah pihak harus menggunakan diplomasi untuk perbaiki potensi," imbuh Andi.
Dia menambahkan bahwa ke depan antara Indonesia dan Australia harus meningkatkan kerjasama transnasional. Salah satunya adalah kerjasama dalam memerangi narkoba.
(bpn/vid)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar