1.28.2015

"Lemahkan KPK, Indonesia Gali Lubang Kuburan Sendiri"


From: A.Syauqi Yahya 



"Lemahkan KPK, Indonesia Gali Lubang Kuburan Sendiri"

http://m.news.viva.co.id/news/read/581996--lemahkan-kpk--indonesia-gali-lubang-kuburan-sendiri-

Aries Setiawan, Tudji Martudji

Senin, 26 Januari 2015, 10:25 WIB

VIVA.co.id- Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Ahmad Syafi'i Maarif, menilai, tanpa Komisi Pemberantasan Korupsi, Indonesia akan hancur. Pendiri Maarif Institute itu menilai, kriminalisasi terhadap pimpinan KPK adalah bentuk pelemahan institusi antikorupsi itu.

"Indonesia akan menggali kubur sendiri jika pelemahan dan kriminalisasi KPK dibiarkan," ujar Syafi'i Maarif dalam aksi dukungan dan pernyataan sikap warga dan akademisi Muhammadiyah se-Indonesia di Kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Senin 26 Januari 2015.

Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu termasuk tujuh tokoh yang diundang ke Istana Merdeka oleh Presiden Joko Widodo Minggu malam untuk dimintai pendapat soal konflik KPK versus Polri. Namun, Maarif berhalangan hadir karena berada di Yogyakarta. 

Maarif menilai, jika memang kinerja Polri buruk, sudah seharusnya dikritisi. Begitu juga KPK, jika pimpinannya bertindak tidak sesuai aturan, maka sudah seharusnya dikritisi.

Eks Dirjen Haji dan Wali Kota Tangerang Selatan Datangi KPK

Maarif mengaku bangga dengan sikap yang ditunjukkan oleh mantan Wakapolri Komjen Oegroseno yang berani mengkritisi Polri. Khususnya, terkait penangkapan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto oleh Bareskrim Polri.

"Saya salut ada mantan Polri yang berani mengkritik institusinya sendiri," ujar Maarif.

Syafi'i Maarif masuk dalam Tim 7 yang dibentuk Presiden Joko Widodo untuk menangani konflik antara KPK dan Polri. Tim ini beranggotakan sebagai berikut, Prof. Jimly Assidiqie (mantan Ketua MK), Prof. Hikmahanto Juwana (Guru Besar UI), Komjen (Purn) Oegroseno (mantan Wakapolri), Erry Riyana Hardjapamekas (mantan Komisioner KPK), Tumpak Hatorangan Panggabean (mantan Komisioner KPK), Bambang Widodo Umar (Pengamat Kepolisian), dan Prof. Syafi'i Maarif (Mantan Ketua PP Muhammadiyah).

"Meski SK belum turun, tapi tim ini bagus. Dan Presiden kali ini benar pilihannya," ujar Maarif. (ren)

--
--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar