1.25.2015

Buruknya Komunikasi Menteri Tedjo Turunkan Kredibilitas Jokowi


From: A.Syauqi Yahya 

Sabtu, 24/01/2015 22:39 WIB

Buruknya Komunikasi Menteri Tedjo Turunkan Kredibilitas Jokowi

http://m.detik.com/news/read/2015/01/24/223902/2813007/10/1/buruknya-komunikasi-menteri-tedjo-turunkan-kredibilitas-jokowi

Indah Mutiara Kami - detikNews

FOKUS BERITA
Polisi Tangkap BW!

Jakarta - Menkopulhukam Tedjo Edhy Purdijatno disarankan untuk lebih fokus pada pekerjaannya daripada memberikan komentar-komentar yang kontraproduktif dan blunder. Jika tidak segera berubah secara signifikan akan menurunkan kredibilitas Presiden Jokowi.

Pakar komunikasi Aqua Dwipayana mengungkapkan hal itu saat dimintai tanggapannya pada Sabtu (24/1/2015) mengenai berbagai komentar yang disampaikan Menteri Tedjo.

"Saya mengamati sejak pertama kali diangkat jadi menteri hingga sekarang ini, banyak pernyataan Menteri Tedjo yang tidak pas dan malah kontraproduktif. Komunikasinya buruk sekali. Jika kondisi ini dibiarkan terus, secara signifikan kredibilitas Presiden Jokowi akan turun drastis," lanjut Aqua yang pernah lama ngajar Komunikasi di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut.

Sebelumnya, Tedjo menyindir agar KPK tidak mengajak rakyat dalam dukungan agar bisa menjaga lembaga itu dari upaya kriminalisasi. Menurut dia, cara ajakan seperti itu seperti kekanak-kanakan.

"Jangan membakar massa, mengajak rakyat, membakar rakyat. Ayo kita ini, tidak boleh seperti itu, itu suatu sikap pernyataan yang kekanak kanakan. Berdiri sendiri, kuat dia. Konstitusi yang akan dukung, bukan dukungan rakyat yang nggak jelas itu," sindir Tedjo keras di Istana Kepresidenan, Sabtu (24/1/2015).

Tedjo mengaku kecewa dengan sikap para pimpinan KPK. Dia menilai para pimpinan KPK tidak berusaha untuk menenangkan situasi.

"Harus menjernihkan suasana, tetapi kelihatannya tidak ditaati sehinga semalam masih ada pergerakan-pergerakan dari KPK, sebenarnya tidak boleh ada pergerakan massa. Jangan membuat statement yang membuat panas, tetapi pergerakan massa masih ada, tetapi ternyata tadi malam masih ada, ini yang kita sesalkan," tutupnya.

Aqua yang kandidat doktor Komunikasi dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran Bandung ini menyoroti beberapa pernyataan Tedjo yang menurutnya keliru dan malah berpotensi membuat banyak orang marah kepadanya.

Menteri Tedjo lanjut Aqua, dalam salah satu pernyataannya menyatakan Konstitusi yang akan dukung, bukan dukungan rakyat yang nggak jelas itu. "Kalimat tersebut ditujukan kepada pimpinan KPK. Sedangkan rakyat yang memberikan dukungan ke KPK sangat jelas. Para tokoh dan aktivis tersebut selama ini kredibilitas mereka di bidangnya masing-masing sangat diakui secara nasional bahkan internasional," ujar mantan wartawan Jawa Pos dan Bisnis Indonesia ini.

Selain itu, menurut Aqua, Tedjo harus paham betul tentang Nawa Cita yang selalu didengung-dengungkan Jokowi-JK saat kampanye. Salah satunya adalah keinginan mewujudkan penegakan hukum dan anti korupsi.

"KPK sejak beberapa tahun terakhir sangat giat mewujudkan itu. Salah satunya adalah penetapan status tersangka pada Komjen Budi Gunawan. Menteri Tedjo harus mendukungnya dengan berbagai pernyataan yang menguatkan keberadaan KPK. Bukan malah sebaliknya yang terkesan ikut melemahkan KPK," tegas Aqua.

Mantan anggota tim pakar seleksi menteri detikcom ini menyarankan kepada Tedjo, baik dalam kapasitasnya sebagai Menkopulhukam maupun Ketua Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) agar lebih banyak memberi masukan ke Polri untuk memiliki integritas yang tinggi, bekerja secara profesional, dan amanah. Sehingga keberadaannya didukung rakyat, bukan sebaliknya.

"Sebaiknya Menteri Tedjo lebih banyak memberi masukan ke Polri agar institusi itu jadi baik daripada 'menyerang' KPK dengan pernyataan-pernyataannya yang tidak berkualitas dan kontraproduktif. Imbas pengaruh negatifnya besar sekali pada Presiden Jokowi," ujar Aqua yang telah pernah ceramah Komunikasi dan Motivasi di depan ratusan ribu anggota TNI-Polri baik yang bertugas di Indonesia maupun berbagai negara.

--
--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar