1.21.2015

44 Tahun Tanpa Jatuh


From: <syauqiyahya@gmail.com>


Rabu, 21/01/2015 06:31 WIB

44 Tahun Tanpa Jatuh

NURKHOIRI - detikNews

Jakarta - Saat ini maskapai penerbangan murah memang bukan barang aneh. Hampir di seluruh dunia perusahaan penerbangan murah yang beroperasi. Di Asia Tenggara, ada Lion Air, yang posisinya menempel ketat AirAsia. Di Eropa, ada RyanAir dan bertempur dengan EasyJet. Pelopornya bisa dibilang adalah Southwest Airlines, yang berdiri pada 1971 di Amerika Serikat.

Dalam majalah detik edisi 164, Southwest sekarang menjadi maskapai besar dengan hampir 650 pesawat dan lebih 45 ribu karyawan. Bahkan jumlah penumpang yang diangkut maskapai ini merupakan yang terbanyak di dunia. Maskapai ini terus tumbuh dan untung dengan sejumlah penghematan yang menjadi acuan maskapai penerbangan murah lain di seluruh dunia. Tapi apakah penghematan berpengaruh terhadap keselamatan Southwest? Jawabannya tidak.

Selama 44 tahun beroperasi, maskapai ini belum pernah mengalami kecelakaan yang menewaskan penumpang. Ada satu kecelakaan yang menewaskan satu orang, saat pesawat terpeleset di landasan bersalju dan menubruk mobil yang ada penumpang di dalamnya. Ada pula kasus penumpang yang berulah di dalam pesawat sehingga dikeroyok penumpang lain sampai tewas karena dipikir akan membajak. Tapi tak pernah ada kejadian yang menewaskan penumpang, apalagi jatuh. Dan 44 tahun bukan waktu yang pendek bagi sebuah perusahaan penerbangan. Southwest dibentuk pada 1967 dengan modal US$ 500 ribu di Negara Bagian Texas untuk menghubungkan tiga kota besar di sana, yakni Dallas, Houston, dan San Antonio. Modalnya adalah tiga pesawat Boeing 727.

"Teori" penerbangan murah ini tidak muncul satu per satu. Soal pesawat jangan lama-lama di bandara, harus cepat-cepat terbang lagi, misalnya. Awalnya, setahun setelah berdiri, Southwest memiliki empat pesawat. Tapi, karena alasan legal, salah satunya mesti dilepas. Maka maskapai itu kembali dengan tiga pesawat tapi memiliki jadwal untuk empat pesawat.

***

Tulisan selengkapnya bisa dibaca gratis di edisi terbaru Majalah Detik (Edisi 164, 19 Januari 2015). Edisi ini mengupas tuntas Komjen Budi Gunawan "Ironi Komjen Budi". Juga ikuti artikel lainnya yang tidak kalah menarik, seperti rubrik Nasional "Jalan Terjal 'Merger' Beringin", Internasional "Awlaki di Balik Kouachi", Ekonomi "Membidik 10 Juta Rumah", Gaya Hidup "Cara Gratis jadi Six Packs", rubrik Seni Hiburan dan review Film "Hijab", serta masih banyak artikel menarik lainnya.

Untuk aplikasinya bisa di-download di apps.detik.com dan versi Pdf bisa di-download di www.majalahdetik.com. Gratis, selamat menikmati!!


(nk/nk)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar