9.28.2019

Kisah Panglima Ahli Panah

*Good morning* πŸ™‚


*Kisah Panglima Ahli Panah* 🏹


Suatu ketika, di daratan Tiongkok, hidup seorang panglima perang yang
sangat terkenal. Sang Panglima dianggap memiliki kelebihan yang tak
dimiliki orang-orang biasa. Yakni, ia memiliki keahlian memanah yang tiada
tandingannya.


Suatu hari, sang panglima ingin memperlihatkan keahliannya memanah kepada
rakyat di negerinya. Lalu, Sang Panglima memerintahkan prajurit bawahannya
agar menyiapkan papan sasaran yang diletakkan cukup jauh, serta 100 buah
anak panah untuknya.


Setelah semuanya siap, pada hari yang telah ditentukan, Sang Panglima
memasuki lapangan dengan penuh percaya diri, lengkap dengan perangkat
memanah di tangannya. Di lapangan tersebut, berbondong rakyat yang ingin
menyaksikan kehebatan panglima negerinya pun berkumpul. Mereka penasaran,
bagaimana Sang Panglima mampu memiliki kehebatan memanah yang luar biasa.


Panglima pun mulai menarik busur dan melepas satu persatu anak panah itu ke
arah sasaran. Rakyat bersorak sorai menyaksikan kehebatan anak panah yang
melesat! Sungguh luar biasa! Seratus kali anak panah dilepas, 100 anak
panah tepat mengenai sasaran! Meski beberapa kali angin menerpa, panah dari
Sang Panglima seperti memiliki mata. Sehingga, tak ada satu pun yang
meleset dari sasaran.


Dengan wajah berseri-seri penuh kebanggaan, panglima berucap, "Saat ini,
keahlian memanahku tidak ada tandingannya. Bagaimana pendapat kalian?"


Berbagai kata pujian pun diucapkan oleh banyak orang yang menyaksikan.
Mereka sangat bangga memiliki panglima yang sangat hebat dalam memanah.
Namun, di antara sekian banyak yang memuji, tiba-tiba ada seorang tua
penjual minyak yang mengucapkan kata-kata yang membuat Sang Panglima dan
banyak orang sesaat terdiam, "Panglima memang hebat! Tetapi, itu hanya
keahlian yang didapat dari kebiasaan yang terlatih."


Sontak panglima dan seluruh yang hadir memandang dengan tercengang dan
bertanya-tanya, apa maksud perkataan orang tua penjual minyak itu. Sungguh
berani si penjual minyak yang orang biasa itu berkata demikian. Namun,
sebelum semuanya menjadi heboh, si tukang minyak berkata kembali, "Tunggu
sebentar!"


Sambil beranjak dari tempatnya, dia mengambil sebuah uang koin Tiongkok
kuno yang berlubang di tengahnya. Koin itu diletakkan di atas mulut botol
guci minyak yang kosong. Dengan penuh keyakinan, si penjual minyak
mengambil gayung penuh berisi minyak. Ia pun kemudian menuangkan minyak
tersebut dari atas melalui lubang kecil di tengah koin tadi sampai botol
guci terisi penuh. Meski lubangnya cukup kecil, minyak yang dituang sang
penjual minyak tak ada setetes pun yang mengenai permukaan koin tersebut!
Semua tepat masuk ke dalam guci dari lubang koin itu.





Panglima dan rakyat pun tercengang melihat keahlian dari si penjual minyak.
Mereka pun bersorak sorai menyaksikan demonstrasi keahlian si penjual
minyak. Namun, dengan penuh kerendahan hati, tukang minyak membungkukkan
badan menghormat di hadapan panglima.


Ia pun lantas mengucapkan sebuah kalimat yang penuh makna, "Semua yang bisa
saya dan Panglima lakukan tadi hanya keahlian yang didapat dari kebiasaan
yang terlatih! Kebiasaan yang diulang terus-menerus akan melahirkan
keahlian. Dari kebiasaan inilah, akan memunculkan kekuatan."


*_Semua yang dilatih, semua yang diasah, semua yang dimaksimalkan dengan
terus-menerus, pasti akan melahirkan ketajaman. Untuk itu, mari kita siap
melatih, memelihara, dan mengembangkan kebiasaan berpikir sukses dan
bermental sukses secara berkesinambungan. Sehingga, karakter sukses yang
telah terbentuk akan membawa kita pada puncak kesuksesan di setiap
perjuangan kehidupan kita._*




Semangat buat yang hari ini sudah mulai masuk kerja,buka toko,dll. πŸ™‚☕ kita
awali hari dengan pikiran yang positif. Nomo Omithofo.

Sent with AquaMail for Android
https://www.mobisystems.com/aqua-mail

Tidak ada komentar:

Posting Komentar