7.13.2014

Sulit Bertahan dari Gempuran Asing


From: A.Syauqi Yahya 


Minggu, 13/07/2014 15:48 WIB

Tanpa Konsolidasi, Perbankan RI Sulit Bertahan dari Gempuran Asing

Maikel Jefriando - detikFinance

Jakarta - Langkah konsolidasi perbankan di Indonesia sudah beberapa kali gagal. Terakhir adalah kandasnya rencana akuisisi PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) oleh PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).

Pengamat ekonomi Universitas Padjajaran Kodrat Wibowo menilai, kegagalan konsolidasi perbankan terjadi karena hambatan politik. Berbeda dengan apa yang terjadi di Malaysia, seperti tanpa hambatan.

"Hambatan politis itu misalkan, Bank BNI adalah bank pertama, sehingga ada anggapan jangan sampai hilang. Bank BRI kuat di perdesaan, belum lagi BTN. Bank Mandiri terdiri dari beberapa bank, konsolidasi baru berhasil ketika kita punya Bank Mandiri," kata Kodrat dalam keterangan tertulis yang diterima detikFinance, Minggu (13/7/2014).

Malaysia, lanjut Kodrat, sudah memperkuat industri perbankan mereka selepas krisis ekonomi Asia 1997. Mereka konsisten menerapkan konsolidasi perbankan domestik.

Yang terbaru, CIMB Group akan menjadi bank terbesar di Malaysia dengan torehan aset senilai 641 miliar ringgit atau sekitar Rp 2.300 triliun. Ini menyusul rencana aksi merger dengan RHB Capital dan Malaysia Building Society yang telah disetujui oleh bank sentral setempat.

Oleh karena itu, Kodrat menilai perbankan Malaysia sudah siap menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015. "Secara domestik, Malaysia sudah mempersiapkan diri. Pemerintah dan bank di sana punya daya saing untuk hadapi MEA," urainya.

Sedangkan di Indonesia, Kodrat melihat tidak ada agenda yang jelas untuk membangun industri perbankan nasional dengan baik. "Bank-bank pemerintah untuk konsolidasi saja sangat sulit," tegasnya.

Melihat kondisi ini, Kodrat pesimistis dalam 5 tahun ke depan bank-bank nasional bisa bersaing dengan bank asal Malaysia dan Singapura.

"Bank-bank nasional kita dalam 2-3 tahun ke depan masih mampu menghadapi gempuran bank-bank asing. Namun dalam 5 tahun akan sulit. Untuk itu, pemerintah dan OJK harus bersinergi memikirkan konsolidasi perbankan nasional mulai dari sekarang," terang Kodrat.

--
--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar