7.03.2020

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau International Space Station (ISS)

Tahukah kamu bahwa ada satu objek buatan manusia yang menelan biaya sangat mahal? Bukan sebuah gedung yang tinggi menjulang, bukan pula sebuah wahana permainan yang megah. Objek tersebut kini tengah mengorbit di luar angksa. Nama benda paling mahal tersebut adalah Stasiun Luar Angkasa Internasional.

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau International Space Station (ISS) menjadi objek paling mahal yang pernah dibuat atau dikonstruksi oleh manusia. Sejak peluncuran modul pertamanya, objek ini diperkirakan telah menelan biaya fantastis sebanyak $150 miliar atau sekitar hampir Rp2.000 triliun!

Pada tanggal 20 November 1998, modul pertama diluncurkan ke orbit setelah sejumlah negara menandatangani kerja sama untuk menciptakan stasiun luar angkasa internasional. Negara-negara tersebut di antaranya adalah Belgia, Denmark, Perancis, Jerman, Jepang, Kanada, serta kolaborasi langka antara Amerika Serikat dan Rusia. Padahal, seperti yang kita tahu, kedua negara tersebut saling adu sikut untuk dapat menguasai dunia dan bahkan luar angkasa.

Semua negara tersebut menyatukan sumber daya dan wawasan yang mereka punya untuk membangun salah satu objek yang menjadi pencapaian paling monumental umat manusia: Menciptakan tempat tinggal sekaligus laboratorium di luar angkasa bernama ISS.

Semua modul dan komponen objek tersebut dipasok per bagian ke luar angkasa selama bertahun-tahun lamanya. Keberhasilan membangun ISS juga menjadi pencapaian puncak dari arsitektur luar angkasa yang pernah dicapai manusia.

Sekitar 50 persen dari total pendanaan luar biasa tersebut berasal dari rekening para pembayar pajak Amerika. Ya, Amerika menjadi negara penyumbang terbesar dalam proyek ini. Padahal, negara tersebut pada tahun 2008 silam pernah dilanda krisis keuangan yang dahsyat. Rusia sendiri menyumbang sekitar Rp12 miliar.

Sedangkan sisanya diperoleh dari negara anggota lainnya seperti Belgia, Denmark, Perancis, Jerman, Italia, Belanda, Norwegia, Spanyol, Swedia, dan Swiss. Ke mana Inggris? Negara tersebut absen karena merasa bahwa proyek sangat mahal tersebut belum tentu menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dalam waktu singkat.

Caption by Boombastis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar