Genderang Perang Melawan Jokowi dan Jasmev
Berric Dondarrion
22 Apr 2014 | 23:28
Bagi yang aktif di dunia media sosial tentu sering mendengar istilah "pasukan nasi bungkus" atau "panasbung". Istilah panasbung ini adalah sebuah ejekan yang diberikan oleh pasukan siluman dunia maya Jokowi (Jasmev) kepada pengguna media sosial yang mempertanyakan kinerja dan sosok Jokowi. Sebagai balasannya kelompok orang yang dipanggil panasbung itu menyematkan panggilan "pasukan nasi kotak" atau "panastak" kepada para pendukung Jokowi di dunia maya.
Kenapa panasbung dan kenapa panastak? Panasbung karena Jasmev menuduh bahwa orang-orang yang mengkritik Jokowi melakukannya karena dibayar lawan Jokowi, dalam hal ini Foke karena istilah ini muncul pertama kali ketika musim pilkada DKI. Adapun panastak muncul karena muncul foto dari "war room" atau lokasi kerja Jasmev untuk "menjaga" Jokowi yang beberapa di antara sedang makan nasi kotak, dan kebetulan corak yang identik dengan Jokowi adalah baju kotak-kotak, sehingga lahirlah sebutan pasukan nasi kotak atau panastak.
Bila dilihat dari sejarahnya maka terbukti bahwa sementara panasbung hanya sebutan untuk mengejek, namun istilah panastak selain mengandung ejekan tetapi juga memuat suatu kenyataan, bahwa orang-orang yang disebut panastak itu adalah pasukan siluman Jokowi khusus menggentayangi dunia maya dan sehari-hari mereka makan nasi kotak yang disediakan oleh PT Spindoctors Indonesia milik Kartika Djoemadi.
Trend yang terjadi saat ini adalah jauh lebih banyak orang yang tidak menyukai Jokowi dan Jasmev daripada dulu. Bila pada pilkada lalu topik pembahasan apapun selalu condong membela Jokowi, sekarang bahkan sebuah thread Jasmev yang bermaksud membela Jokowi akan ditanggapi dengan sinis oleh pengguna media sosial. Mengapa demikian? Karena modus operandi Jasmev atau pasukan pendukung Jokowi dalam membela Jokowi sering kali kasar dan diluar kepatutan sebagai manusia.
Tidak perlu jauh-jauh mencari contoh, saya ingat sekali beberapa minggu lalu di Kompasiana ada tulisan dari seorang kompasianer yang menggunakan nama asli dan menulis bahwa dia adalah salah satu korban lelang jabatan kepala sekolah yang diadakan Jokowi karena menurutnya Jokowi melakukan nepotisme dan standar ganda. Tulisan ini sempat menjadi HL. Tahukah anda bagaimana reaksi pendukung Jokowi di Kompasiana ini? Mereka mem-bully penulis yang berprofesi guru itu dengan kata-kata kasar; mengorek-ngorek kehidupan pribadi sang guru yang dimungkinkan karena yang bersangkutan memakai nama asli; dan mencemooh. Akhirnya sampai sekarang orang tersebut berhenti sama sekali menulis di Kompasiana.
Apa yang para panastak lakukan ini bukan saja ditujukan kepada orang tidak terkenal yang berkeluh kesah, tapi juga kepada semua orang yang mereka anggap mengkritik Jokowi. Ingatkah anda Jokowi pernah dipanggil ke DPRD karena dugaan korupsi KJS? Para pendukung Jokowi mengorek informasi pribadi para inisiator hak inteprelasi dan menyebarkannya di media sosial seperti kaskus. Tahu bagaimana reaksi para pendukung Jokowi setelah dia diusir dari ITB? Foto dan informasi pribadi ketua penggerak demo disebar dan dicaci maki di media sosial, dan masih banyak lagi.
Terhadap kelakuan para pendukung bayaran Jokowi ini sudah banyak dikeluhkan para tokoh politik kita yang merasakan sendiri dibully ribuan orang hanya karena mengucapkan beberapa patah kata yang dipandang merugikan Jokowi. Keberadaan dan sebutan panastak atau Jasmev ini sering dibicarakan dalam bentuk kasak-kusuk di media online atau komunitas media sosial, tetapi baru melalui puisi Fadli Zon keberadaan sebutan panasbung untuk pasukan siluman Jokowi yang tingkah lakunya menyerupai gestapo itu diucapkan secara resmi oleh petinggi partai.
Saya sudah berulang kali memperingatkan Jasmev bahwa bila mereka meneruskan perbuatan mereka maka rakyat Indonesia akan bangkit berdiri dan melawan mereka, terlepas mendukung Jokowi atau tidak. Sekarang sejak Fadli Zon menyebut panastak sebagai panasbung, istilah panasbung segera menjadi istilah nasional dan menyebar seperti viral dan membangkitkan semangat perlawanan anti Jokowi dan anti Jasmev.
Bila anda ingin melawan Jasmev dan Jokowi maka kuncinya mudah, yaitu kebenaran. Lawanlah mereka dengan kebenaran sebab 99% yang keluar dari mulut Jokowi dan Jasmev adalah bohong atau bodong sehingga tugas anda menemukan kebenaran dari pernyataan tersebut dan menggunakan kebenaran itu untuk memukul balik Jokowi dan pendukungnya. Selamat berjuang! Ingat, kebenaran pasti menang dan kebatilan pasti kalah.
Dibaca : 71 kali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar