From: A.Syauqi Yahya
Demokrat: Ibu Megawati Jangan Kaku
KOMPAS.com/Indra Akuntono
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan saat memberikan orasi politik di Lapangan Trikoyo, Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (5/4/2014).
Sabtu, 12 April 2014 | 13:11 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat (PD) Ahmad Mubarok meminta Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk tidak lagi bersikap kaku dengan PD, terutama ketua umumnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Kekakuan Mega menutup peluang koalisi dua partai itu.
"Itu (koalisi PD dengan PDI Perjuangan) sangat bergantung pada Inu Mega. Kalau Ibu Mega ingin mengakhiri kekakuannya, karena kadar dia sebagai king maker sudah tua, mungkin bisa. Tapi kalau dia masih keukeuh (bersikeras) seperti itu, rasanya tidak mungkin," ujar Mubarok usai diskusi "Prediksi Peta Koalisi" di Jakarta Selatan, Sabtu (12/4/2014).
Dia mengatakan, SBY beberapa kali membuka komunikasi dengan Mega. Namun, putri kandung proklamator Soekarno itu tidak pernah memberi respon. Dikatakannya, perlakuan yang sama juga diterima Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Prabowo Subianto.
"Contoh seperti itu (tidak merespon komunikasi partai lain) bukan tokoh negarawan kan," katanya.
Ia menuturkan, masa bagi SBY dan Mega untuk memegang kekuasaan sudah habis. Menurut Mubarok, saat ini adalah saat yang paling tepat untuk berkonsolidasi. "Bukan untuk kepentingan masing-masing. Tapi untuk kepentingan pembelajaran pada generasi," kata dia.
Disampaikannya, jika Mega berubah sikap, ada peluang bagi kedua partai itu untuk merebut kekuasaan hingga 2019 nanti. Karena itu, katanya, PD masih menunggu sikap Mega sebelum menentukan arah koalisi dengan PDI Perjuangan.
Penulis: Deytri Robekka Aritonang
Editor: Hindra Liauw
Tidak ada komentar:
Posting Komentar