Sering Safari Politik, Jokowi Disarankan Minta Izin kepada SBY
Fabian Januarius Kuwado
Senin, 28 April 2014 | 20:02 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com -- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo disarankan mengajukan izin kepada Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono terkait keputusannya maju sebagai calon presiden. Kegiatan Jokowi yang kerap melakukan safari politik dengan menemui berbagai tokoh dianggap dapat mengganggu kinerjanya sebagai gubernur.
"Gubernur harusnya izin dulu dengan Presiden kalau mau maju sebagai capres. 'Maaf, Pak, saya sekarang berstatus calon presiden PDI-P, saya izin karena mungkin akan sedikit terganggu mencari cawapres.' Harusnya begitu," kata peneliti Founding Father House, Syahrial Nasution, dalam sebuah diskusi di Jakarta, Senin (28/4/2014) siang.
Menurut Syahrial, hingga saat ini Jokowi belum mengajukan izin kepada Presiden. Syahrial berpendapat, dengan mengajukan izin langsung kepada SBY, Jokowi tidak akan melanggar fatsun atau etika politik karena meninggalkan jabatannya sebagai Gubernur DKI. Dengan begitu, Jokowi tidak perlu mengundurkan diri dari jabatannya.
"Kalau tidak izin, etika sebagai pejabat publik dengan proses politiknya ada di mana? Lapor, dong, ke atasannya. Pejabat publik yang ingin mencalonkan diri, apakah itu kepala daerah atau menteri, harus mengajukan izin ke presiden, itu ada administrasinya," ujarnya.
Syahrial berharap Jokowi segera mengajukan izin pencapresannya kepada SBY. Menurut dia, belum terlambat untuk melakukan itu karena waktu pelaksanaan pemilu presiden masih lama.
"Sebelum dia melakukan aksi vulgar mendatangi tokoh parpol, harusnya izin dulu. Pekerjaan di gubernur ini jangan dianggap sudah selesai," ujar Syahrial.
Penulis: Ihsanuddin
Editor: Laksono Hari Wiwoho
Tidak ada komentar:
Posting Komentar