Blognya alumni SMPN 1 Magelang; berbagi kenangan; berbagi rasa dan berbagi cerita.... OPEN to all of alumnus.
4.17.2014
Nyontek pendapatku .... Indonesia = DKI
TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo, tak mempermasalahkan jika koalisi yang terbangun nantinya hanya melibatkan partainya dan Partai NasDem. Menurut dia, koalisi banyak partai akan percuma jika bersifat transaksional. (Baca:Projo: Koalisi PDIP-NasDem Bukan Arisan Kursi)
"Saya menyebutkanya kerja sama, bukan koalisi. Semua partai mau kerja sama ya silakan, tapi jangan minta-minta kursi. Kalau nanti hanya PDIP dan NasDem yang jadi satu, ya tidak apa-apa. Terbukti di DKI Jakarta tidak masalah," katanya dalam pertemuan dengan Forum Pemimpin Redaksi (Pemred) di Jalan Teuku Cik Di Tiro, Jakarta, Selasa, 15 April 2014.
Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan koalisi banyak partai tidak menjamin kelancaran roda pemerintahan. Dia mencontohkan, di Jakarta PDIP hanya menguasai 11 persen kursi, ditambah koalisi dengan Gerindra jadi 17 persen. "Di sana menguasai 83 persen, tapi toh pemerintahan tetap jalan. Asal didukung rakyat dan media, saya tidak takut. Yang penting langkah yang kami ambil sama atau tidak," katanya. (Baca:Pramono Edhie Mau Jadi Cawapres Jokowi)
Jokowi juga mengatakan bahwa dia akan membangun "kabinet kerja", bukan "kabinet politik". Hal ini untuk menghindari kabinet yang hanya menimbulkan banyak permasalahan. "Kami mau bikin kabinet kerja dan bukan kabinet politik. Sudah capek, tapi masih dibebani kabinet yang mengurusi partainya, golongannya. Pusing nanti," katanya.
Paparan Jokowi ini disampaikan pada acara forum pemred yang digelar di Restoran Horapa, Jakarta Pusat. Jokowi datang sekitar pukul 9.30 WIB. Pertemuan Jokowi dengan Forum Pemred ini untuk menggantikan acara yang batal pada pekan lalu.
Forum Pemred dihadiri oleh pemimpin redaksi dari berbagai media. Dari SCTV dan Indosiar ada Nurjaman Mochtar, JakTV Timbo Siahaan, Berita Satu TV Don Bosco Selamun, Harian Kompas Rikard Bagun, Suara Pembaruan Primus Dorimulu, Bisnis Indonesia Arif Budisusilo, Media Indonesia Usman Kansong, Republika Nasihin Masha, dan lain-lain.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar