Blognya alumni SMPN 1 Magelang; berbagi kenangan; berbagi rasa dan berbagi cerita.... OPEN to all of alumnus.
5.10.2014
Benjang malih sing teliti
Dapat Penghargaan Palsu, Risma Tak Perlu Minta Maaf
Kamis, 8 Mei 2014 | 19:09

Tri Rismaharini saat menerima Socrates Award 2014. [Google]
[SURABAYA] Ketua DPRD Surabaya, M. Machmud menyatakan, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tidak perlu minta maaf kepada masyarakat, dengan adanya tudingan telah melakukan kebohongan publik terkait penghargaan Socrates Award 2014.
"Saya kira tidak perlu minta maaf. Biarin saja. Selama ini, Bu Risma mendapat masukan dari bawahannya. Bu Risma hanya ikut-ikutan," kata Ketua DPRD Surabaya M. Machmud kepada Antara di Surabaya, Kamis (8/5).
Menurut dia, Surabaya selama ini sudah mendapat pengakuan, baik secara nasional dan internasional. "Bupati dan wali kota seluruh Indonesia sudah tahu kalau Surabaya sudah bagus, bahkan di ASEAN, Amerika dan Eropa," katanya.
Untuk itu, lanjut dia, sebagai pembelajaran ke depan agar Pemkot Surabaya lebih hati-hati jika mendapatkan tawaran penghargaan dari luar negeri.
"Apalagi ada tudingan sampai membayar penghargaan itu. Saya kira tidak perlu membayar, karena Surabaya tanpa itu sudah bisa berprestasi," katanya.
Informasi yang beredar menyebutkan kejanggalan penghargaan itu pertama kali diketahui dari piagam atau sertifikat yang diterima wali kota dan diarak keliling kota (20/5) tertulis kategori "For Personal Contribution to the Development of Europe Integration", bukan kategori "Innovative City of The Future" sebagaimana disampaikan wali kota melalui rilis Humas Pemkot Surabaya.
Sementara dari situs Europe Business Assembly (EBA) disebutkan nama Risma maupun Kota Surabaya tidak masuk daftar penerima Socrates Award.
Hanya ada enam penerima dalam daftar itu, yaitu Juan Carlos Izaggirre (Wali Kota Donostia-San Sebastian, Spanyol), Aleksandar Bogdanovic (Wali Kota Old Royal Capital Cetinje, Montenegro), Akbulatov Edkham Shukrievich (Wali Kota Krasnoyarsk, Rusia), Victor Kondrashov (Wali Kota Irkutsk, Rusia).
Dua penerima lain adalah perusahaan, Yury Sviridov, doktor ilmu teknik (dari perusahaan gabungan Prometey, Rusia) dan Anatolii Nikolaevich Asaul (Direktur Institut Ekonomi Rusia).
Terkait hal itu, nama Risma muncul dalam daftar penerima United Europe Award yang merupakan penghargaan untuk figur (kepala daerah) yang berhasil menghubungkan kotanya dengan dunia Eropa.
Sementara itu, wartawan Antara di London sempat mewancarai Sekretaris I KBRI London, Hastin Aristya Bakti Dumadi, bahwa Event Director Europe Business Assembly (EBA) Charles Hayes memberikan penghargaan kepada Surabaya untuk kategori "Innovative City of the Future".
Penghargaan tersebut diberikan kepada Wali Kota Surabaya sebagai bentuk penghargaan atas kerja keras dan dedikasi yang diberikan selama ini.
Kabag Humas Pemkot Surabaya M. Fikser membantah tudingan bahwa Pemkot melakukan kebohongan publik dan main klaim saja terkait award yang diterima wali kota.
Menurut Fikser, rilis yang dibuatnya untuk media itu didasarkan pada surat undangan dari Europe Business Assembly (EBA) yang tertulis "Innovative City of The Future" dan meminta wali kota Surabaya menjadi pembicara di forum tersebut.
"Bagian Kerja Sama Pemkot Surabaya juga sudah melakukan klarifikasi terkait hal itu. Jika ingin mengetahui lebih dalam proses kebenaran atas klarifikasi silakan ke Bagian Kerja Sama," katanya.
Sementara itu, Kepala Bagian kerja Sama Ifron Hadi hingga saat ini belum bisa dikonfirmasi. [L-8]
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar