From: syauqiyahya@gmail.com
Saat ini taman tersebut sudah tak berbentuk layaknya sebagai taman lagi.
Taman Kota Rusak, Jokowi Sindir Buruh yang Berdemo
Penulis: Indra Akuntono

Rabu, 1 Mei 2013 | 19:41 PM

Taman kota di median Jalan Medan Merdeka Barat rusak akibat diinjak-injak oleh buruh dan banyaknya pedagang kaki lima yang berjualan di taman tersebut, Rabu (1/5/2013).
Photo: Zico Nurrashid
JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tampak geram saat mengetahui ada sejumlah taman di jalan-jalan protokol yang rusak setelah dijadikan tempat berdemonstrasi dalam peringatan Hari Buruh Sedunia atau May Day, Rabu (1/5/2013) siang. Menurutnya, buruh harus ikut bertanggung jawab memperbaiki kondisi taman sekaligus membersihkan sampah selepas berdemonstrasi.
Dijumpai sesaat sebelum meninggalkan kantornya di Balaikota Jakarta, Jokowi tak henti-henti mengeluarkan sindiran yang dialamatkan kepada buruh yang mengikuti unjuk rasa hari ini. Ia menyatakan, taman yang rusak itu harus ditanami kembali dan ia mengaku lelah untuk terus membersihkan sampah yang dihasilkan para demonstran.
"Ya, mestinya yang demo nyapu jalan yang kotor itu, sama tanam tanaman yang rusak. Masak ngerusak sama ngotorin, masak saya bagian nyapu terus," kata Jokowi, Rabu petang.
Saat ini taman kota di sepanjang median Jalan Medan Merdeka Barat dan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, rusak akibat banyaknya buruh yang menginjak-injaknya. Padahal, taman itu baru ditata sekitar sebulan lalu.
Pantauan Kompas.com, Rabu sore, di taman itu tampak rumput-rumput hijau yang sudah terlepas dan tinggal menyisakan tanah berwarna coklat. Selain itu, sampah juga berserakan di taman tersebut. Bukan hanya itu, taman yang dipercantik oleh instruksi Jokowi itu rusak karena banyaknya pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di atas taman. Buruh yang ingin beristirahat untuk makan dan minum juga duduk-duduk di taman tersebut.
Bukan hanya rusak, taman-taman itu juga tercemar dengan banyaknya buruh yang buang air kecil di pohon-pohon taman. Bau tak sedap pun tercium. Saat ini taman tersebut sudah tak berbentuk layaknya sebagai taman lagi.
Editor: Laksono Hari W
Tidak ada komentar:
Posting Komentar