Dari: "Daniel H.T."
>
>
> http://hukum.kompasiana.com/2013/12/03/wajah-tersenyum-khas-jero-wacik-akan-hilang-dari-peredaran-615378.html
>
> Kemungkinan besar tidak lama lagi kita tidak bisa melihat penampilan khas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), yang juga adalah anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Jero Wacik, yang selalu tampil dengan wajah tersenyumnya itu. Pasalnya, ada indikasi yang semakin kuat bahwa Jero bisa jadi akan mengikuti jejak bawahannya, mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini, yang telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan KPK pada Agustus 2013.
> Hal ini berkaitan erat dengan uang 200.000 dollar AS (sekitar Rp. 2,4 miliar) yang ditemukan KPK sewaktu menggeledah kantor Sekretaris Jenderal (Sekjen) ESDM Waryono Karno pada 14 Agustus 2013, sebagai pengembangan kasus suap yang melibatkan tersangka Rudi Rubiandini.
> Waktu itu ketika mengantar penyidik KPK ke ruang kerjanya untuk digeledah, Waryono Karno bersama seorang anggota stafnya masuk ke ruangan terlebih dahulu. Tak lama di dalam ruangannya, Waryono keluar menenteng tas kerjanya. Ketika ditanya penyidik KPK, Waryono terlihat gugup, dan menjawab bahwa itu tas kerja kantornya. Tetapi, ketika dibuka penyidik KPK, isinya ternyata uang 200.000 dollar AS itu.
> Ketika berita itu mulai tersesiar, orang pun mulai mencurigai peranan Jero Wajik. Saat itu Jero yang dimintai komentarnya tentang penemuan uang 200.000 dollar AS di kantor Sekjen-nya itu, menjawab bahwa uang itu adalah uang operasional Kementeriannya.
> Waktu itu Jero masih sangat terkejut ketika mendengar kabar bahwa KPK telah menangkap tangan Rudi Rubiandini. Belum reda rasa keterjutannya itu, menyusul lagi berita bahwa penyidik KPK telah menggeledah kantor Sekjen ESDM Waryono Karno dan menemukan uang sebanyak 200.000 dollar AS. Mungkin, diam-diam jantung Jero berdetak semakin keras. Maka itu, ketika ditanya wartawan tentang penemuan uang itu, Jero spontan menjawab, uang itu untuk biaya operasional Kementeriannya. Saking terkejutnya, dia mungkin tidak sempat berpikir terlebih dahulu sebelum menjawabnya. Terlontarlah jawaban spontannya yang tidak masuk akal itu.
> Dikatakan tidak masuk akal karena semua biaya operasional semua Kementerian dan kantor pemerintah selama ini selalu dalam bentuk uang rupiah. Tidak pernah dalam bentuk mata uang asing, apalagi sampai 200.000 dollar AS.
> Apalagi dari penelusuran KPK, uang yang ditemukan penyidik di ruangan Waryono itu ternyata nomor serinya berurutan dengan uang suap yang diduga diberikan Simon kepada Rudi Rubiandini. Barulah Jero sadar, dia telah membuat kesalahan besar dengan jawabannya itu.
> Jadi, dapat disimpulkan bahwa jawaban Jero Wacik tentang uang operasional itu adalah bohong. Pertanyannya, kenapa dia berbohong? Kebohongannya itu kini menjadi bumerang berbahaya bagi dirinya sendiri.
> Hal ini kembali teruangkap ketika selesai diperiksa KPK, Senin, 2 Desember 2013, Jero dikerumuti wartawan. Ketika itulah terlontar pertanyan-pertanyaan lagi mengenai uang 200.000 dollar itu. Jero mungkin tak menduga akan ada pertanyaan itu, maka itu spontan dia terlihat gugup dan gagap menjawabnya, "Saya, ee …, saya ee, saya tidak tahu . Tanya Pak Sekjen …" (Harian Kompas, Selasa, 03/12/2013).
> Pada kesempatan itu, Jero meralat pernyataan sebelumnya bahwa uang itu adalah uang operasional Kementeriannya. Tetapi, ketika ditanya, apakah dia sudah menanyakan langsung kepada Waryono yang adalah bawahannya langsung itu, tentang asal-usul dan untuk apa uang itu, Jero mengelak dengan berkata, "Itu sudah diserahkan kepada KPK, silakan tanya kepada KPK."
> Jero juga diminta komentarnya tentang uang dollar AS yang ternyata nomor serinya berututan dengan nomor seri uang yang dipakai menyuap Rudi Rubiandini. Lagi-lagi dia mengelak untuk menjawabnya. "Kalau itu, Pak Sekjen sudah diperiksa. Serahkan kepada KPK," katanya.
> Namun, ketika ditanya wartawan, Waryono juga tidak mau menjawab soal uang itu. Dia hanya mengatakan bahwa hari itu (Senin, 02/12/2013), KPK tidak menanyakan soal soal temuan uang tersebut lagi. Sedangkan, tentang uang itu sudah dia jelaskan sebelumnya kepada KPK. Tanpa mau menjelaskan seperti apa penjelasannya tersebut.
> Jadi, keberadaan uang 200.000 dollar itu pun tetap menjadi misteri. Mereka yang seharusnya bisa menjelaskan (Waryono dan Jero), tetap memilih bungkam. Sedangkan Jero yang terlanjur berbohong (mengatakan uang itu adalah uang operasional Kementeriannya), tidak tahu lagi bagaimana caranya memperbaiki kesalahannya itu. Itulah makanya dia sedikitnya dua kali terlihat gugup dan gagap ketika ditanya wartawan tentang uang itu.
> Kalau uang itu benar-benar jelas asal-usulnya, dan bukan uang haram tentu bukan masalah bagi Waryono, maupun Jero untuk secara gamblang menjelaskan tentang uang itu. Kalau memang uang halal, kenapa takut bicara?
> Tetapi, mau berapa lama mereka membungkam? KPK pada akhirnya akan berhasil membongkarnya, fakta-fakta itu akan terungkap di pengadilan. Setelah itulah besar kemungkinan wajah tersenyum khas Jero Wajik akan hilang dari "perdaearn" publik, karena bisa jadi dia sudah "disimpan" KPK di ruang tahanan mereka, seperti yang terjadi dengan Rudi Rubiandini? Jeroan Jero akan dibuka KPK? ***
>
Blognya alumni SMPN 1 Magelang; berbagi kenangan; berbagi rasa dan berbagi cerita.... OPEN to all of alumnus.
12.05.2013
Wajah Tersenyum Khas Jero Wacik akan Hilang dari “Peredaran”?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar