Dari: "Endah Martiningrum"
> MENAG: Alih-alih Memakai Jilbab,
> Malah Disuruh Pake Baju Santa
> Menteri Agama Suryadharma Ali
> mengaku khawatir dengan berbagai
> upaya pendangkalan akidah yang
> terus terjadi di masyarakat
> Indonesia belakangan ini.
> Ia mencontohkan beberapa fakta
> yang telah terjadi. Seperti di kota
> besar, banyak wanita Muslimah yang
> mau berjilbab, tetapi tidak bisa.
> Sebab, di negeri yang mayoritas
> Islam ini, penggunaan jilbab diatur
> sangat ketat. "Contoh yang mudah
> di pertelevisian, kepolisian, dan
> beberapa pramuniaga di pusat
> perbelanjaan," kata dia.
> Di pertelevisian, jelas Menag,
> pembawa acara akan diprioritaskan
> bagi mereka yang tidak
> menggunakan jilbab. Hal ini juga
> terjadi di kepolisian pada polisi
> wanita (polwan). "Polwan yang
> sudah dibolehkan pakai jilbab
> kemudian dilarang kembali. Dengan
> alasan, tidak seragam," ujarnya.
> Begitu juga, para pramuniaga di
> pusat perbelanjaan. Mereka, kata
> Menag, sangat jarang terlihat
> megngunakan jilbab karena
> memang aturan perusahaan diuat
> seperti itu.
> "Alih-alih memakai jilbab,
> mereka malah disuruh pakai
> baju Sinterklas (Santa Claus),"
> keluhnya. "Kalau mereka
> tidak memakai, malah bisa
> dipecat."
> Contoh lain upaya pendangkalan
> akidah, menurut Suryadharma,
> terjadi di daerah. Pemerintah daerah
> (pemda) dilarang membiayai
> program agama di daerah,
> khususnya pada pendidikan agama.
> Paradigma yang dibangun, urusan
> agama itu urusan negara,
> sedangkan pemda tidak mengurusi
> masalah agama dan pendidikan
> agama.
> Prihatin Dengan Polwan Bertopi
> Sinterklas
> Di tengah penangguhan kebijakan
> Polwan berjilbab, umat Islam
> Indonesia dikagetkan dengan
> beredarnya foto di jejaring
> sosial Twitter dan Facebookyang
> menggabadikan sejumlah Polwan
> berseragam tengah memakai topi
> Sinterklas.
> Wakil Sekretaris Jenderal Majelis
> Intelektual Ulama Muda Indonesia
> (MIUMI), Fahmi Salim mengaku
> prihati dengan beredarnya foto
> tersebut.
> "Jika benar ada instruksi seperti itu
> (memakai topi Sinterklas) sungguh
> terlalu! Kita doakan semoga mereka
> (pemimpin Polri) sadar akan
> loyalitas keislamannya," kata
> Fahmi kepada hidayatullah.com,
> Selasa (24/12/2013) siang. [arham/
> dbs/voa-islam.com]
>
>
> --
> *"integrity, professionalism, synergy, service excellence, perfection....."*
>
> --
> Allahumma akhrijna min zulumatil wahmi wa akrimna binuril fahmi waftah 'alaina bima'rifatika wa sahhil lana abwaba fadlika ya arhamar rahimiin.
> "Ya Allah, keluarkanlah kami dari kegelapan prasangka, muliakanlah kami dari cahaya kepahaman, bukalah pengertian ilmu kepada kami dan bukalah untuk kami pintu-pintu anugerah-Mu, wahai Zat Yang Paling Penyayang."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar