Dari: "hernowo mengikatmakna"
> Strategi FULL COURT PRESS: Ketemu Lagi dengan Malcolm Gladwell (2)
>
> Oleh Hernowo
>
>
>
>
>
> "Usaha keras bisa mengalahkan keahlian."
>
> —Malcolm Gladwell
>
>
>
> Sangat mengasyikkan membaca tulisan-tulisan Malcolm Gladwell dalam buku David and Goliath. Kali ini Gladwell menggunakan kisah klasik "si lemah yang berhasil mengalahkan raksasa" untuk mengungkap banyak sekali peristiwa menarik di dunia. Buku David and Goliath dibagi menjadi tiga bagian. Setiap bagian mengandung beberapa bab. Jika bab-babnya ditotal, keseluruhannya berjumlah Sembilan bab. Di tambah Bab Pengantar—yang secara khusus mengupas tentang dan meluruskan kisah Daud dan Goliat—jumlah bab itu menjadi sepuluh. Kesepuluh bab itu kemudian dikemas untuk mengisi halaman-halaman buku yang memiliki ketebalan 310 halaman.
>
>
>
> Yang menarik, kesembilan bab dijuduli dengan nama-nama orang. Karakter tentang nama-nama itu dirinci dalam kutipan ujaran yang diletakkan di bawah setiap nama. Para pembaca buku David and Goliath dapat mengenali terlebih dahulu nama-nama tersebut dan karakter yang menyertainya di "Daftar Isi". Di halaman-halaman depan (front pages) tidak banyak hal yang diungkapkan, kecuali hal-hal standar seperti titel kecil, tentang undang-undang hak cipta, titel besar, halaman copy rights, apa saja buku-karya Malcolm Gladwell, halaman persembahan, Daftar Isi, dan kutipan dari Alkitab: "Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel, 'Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati'" (1 Samuel 16:7).
>
>
>
>
>
> Kutipan—jika benar kutipan tersebut dari Alkitab—itu, menurut saya, menyiratkan maksud ditulisnya David and Goliath. Inti buku David and Goliath diwakili oleh kata-kata "Bukan yang dilihat Allah yang dilihat manusia…dst." Lantas, dimulailah halaman dengan angka Arab di mana halaman satu diisi dengan Bab Pengantar. Bab ini diberi identitas nama juga: Goliat. Di bawah nama tersebut ada kutipan, "Apakah aku ini anjing, sehingga engkau mendatangi aku dengan tongkat-tongkat?" Kutipan ini ada di dalam Bab Pengantar. Diucapkan oleh Goliat yang keliru melihat apa yang dibawa Daud. Goliat, kita tahu, sang raksasa dan Daud adalah si lemah atau manusia kecil. Daud (si kecil) dapat mengalahkan Goliat (sang raksasa) karena beberapa hal yang selama ini tidak diketahui oleh pembaca kisah tersebut. Dan Gladwell membuka rahasia kekalahan Goliat untuk menunjukkan bahwa selama ini menganggap yang benar itu salah dan yang salah itu benar.
>
>
>
> Saya baru sampai menyelesaikan bacaan saya sebanyak dua bab di bagian satu. Dua bab itu berkisah tentang Vivek Ranadive (pelatih basket putri) dan Teresa DeBrito (seorang guru). Lewat metode "Daud dan Goliat", kisah Ranadive dan DeBrito itu dianalisis dengan sangat menarik. Ranadive ibarat Daud. Tim basket putrinya yang lemah ternyata dapat mengalahkan tim basket lain yang kuat. "Ranadive melatih tim beranggotakan anak-anak perempuan yang tak punya bakat dalam olahraga yang tak dia ketahui—dan semua itu ternyata menjadi kelebihan baginya," tulis Gladwell. Ranadive sendiri tidak pernah bermain basket dan tidak terlalu tahu tentang olahraga basket. Namun, timnya dapat mengalahkan tim-tim yang kuat. Apa rahasianya?
>
>
>
> Ranadive menerapkan strategi "full court press". "Kalau mau bermain dengan aturan Daud (dan memenangkan pertandingan), Anda harus nekat. Keadaan Anda harus sedemikian parah sampai-sampai tak punya pilihan," tulis Gladwell. Apa itu strategi "full court press"? Dalam buku Gladwell, ini dimaknai sebagai strategi bermain basket yang lebih megutamakan kaki, bukan tangan. Dalam strategi ini keahlian digantikan oleh usaha keras. Dengan lucu, indah, dan memikat, Gladwell menjelaskan secara detail bagaimana strategi tersebut diterapkan oleh Ranadive.
>
>
>
> Apa yang dapat kita petik dari kisah Ranadive? Kita kadang secara otomatis menganggp bahwa seseorang yang lebih kecil atau lebih miskin atau lebih tak ahli pasti punya kelemahan. Ternyata anggapan itu salah. Kisah Ranadive membuktikan itu.[]
>
>
> --
> --
Tidak ada komentar:
Posting Komentar