Senin, 12/05/2014 10:01 WIB
Dahlan: Jokowi Sekalipun Harus Pikirkan Kenaikan Harga BBM
Zulfi Suhendra - detikFinance
Jakarta - Menteri BUMN Dahlan Iskan menyebut Indonesia kini berada dalam masa penjajahan, yaitu oleh subsidi bahan bakar minyak (BBM). Siapa pun yang menjadi presiden, menaikkan harga BBM bersubsidi adalah hal yang mutlak.
Hal tersebut diungkapkan oleh Dahlan di acara peluncuran Mandiri Institute di Hotel Four Seasons Jakarta, Jl HR Rasuna Said, Jakarta, Senin (12/5/2014).
"Kita sedang dalam masa penjajahan BBM, kita dijajah oleh BBM. Kita tidak bisa merdeka dari persoalan itu. Siapapun presiden nanti, Pak Jokowi sekalipun, harus terpikir menaikkan BBM," tegas Dahlan.
Dia menyebut, persoalan subsidi BBM sudah sangat kritis. Indonesia masih mengimpor BBM, dan ketika nilai tukar rupiah melemah biayanya jadi membengkak.
Selain menaikkan harga, Dahlan menyatakan solusi lain untuk mengurangi beban anggaran subsidi adalah dengan konversi energi, salah satunya ke gas. Mantan bos PLN ini menegaskan konversi adalah sesuatu yang harus dilakukan.
"Konversi ke gas alam, sudah mutlak harus dilakukan tidak bisa ditawar. Daripada subsidi besar. Konversi itu harus all out tidak bisa setengah-setengah," katanya.
Jika tidak, lanjut Dahlan, maka Indonesia akan terus terbelenggu dengan persoalan subsidi BBM. "Kalau kita tidak menyadari kalau kita sedang dalam masa penjajahan BBM, tidak bisa terwujud," tuturnya.
Sebagai informasi, tahun ini pemerintah mengalokasikan dana Rp 210,7 triliun. Namun anggaran tersebut kemungkinan besar akan jebol, karena melesetnya asumsi APBN 2014.
Setiap depresiasi rupiah sebesar 5% menyebabkan anggaran subsidi BBM berpotensi naik Rp 20,3 triliun. Kemudian bila harga minyak naik sebesar 5%, maka anggaran subsidi BBM kemungkinan bertambah Rp 16,6 triliun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar