5.13.2014

Wanita Cantik ....





Wanita Cantik Cenderung Egois?
TEMPO.CO , Jakarta--Cantik secara fisik tidak serta merta membuat seseorang menjadi cantik kepribadian. Meskipun wanita menarik lebih sering mengundang perhatian orang tetapi penelitian terbaru mengungkapkan bahwa wanita cantik punya kecenderungan menjadi orang yang kurang menarik. Pasalnya, kata penelitian tersebut, wanita cantik lebih membutuhkan pengakuan pihak lain dan cenderung mempromosikan kepercayaan diri yang berlebihan dan kurang toleran.
Para ilmuwan dari Open University of Israel dan Hebrew University of Jerusalem merekrut 118 mahasiswa wanita untuk menjadi "target" penelitian. Para wanita itu diminta menjawab kuisioner yang mengukur nilai mereka seperti tradisi, orientasi diri, kebutuhan akan pengakuan dan keramahan. Kuisioner juga menanyakan kualitas kepribadian mereka seperti keterbukaan dan kebaikan hati.
Partisipan yang rata-rata berusia 29 ini kemudian direkam dengan video selama satu menit saat memasuki ruangan dan membaca prakiraan cuaca sambil menatap kamera.
Sebanyak 118 partisipan lainnya bertugas menjadi juri. Dari jumlah tersebut 40 persen adalah pria dan masing-masing menonton video dengan tayangan yang berbeda-beda yang dipilih acak sebelum mengevaluasi nilai wanita tersebut, kepribadian dan daya tariknya.
Jika target dinilai menarik secara fisik, para ilmuwan menemukan bahwa target tersebut juga menganggap dirinya terbuka, ramah dan stabil secara emosi semua kepribadian yang diinginkan secara sosial. Para juri juga cenderung untuk percaya bahwa semakin menarik seorang wanita semakin bernilai mereka dibandingkan dengan wanita yang kurang menarik.
"Orang diingatkan untuk tidak menilai sesuatu dari sampulnya, tetapi mereka kerapkali melakukan hal tersebut," ujar para ilmuwan dalam makalah mereka yang diterbitkan di jurnal Psychological Science dan dikutip oleh situs LiveScience 15 Oktober 2012.
Sementara kuisioner yang diisi oleh "target" mengenai diri mereka menunjukkan tidak ada hubungan antara kualitas kepribadian dengan yang mereka persepsikan sebagai daya tarik. Namun para wanita itu dinilai lebih menarik secara fisik oleh rekan-rekan mereka yang cenderung untuk mendukung nilai-nilai seperti kesesuaian dan tradisi dibandingkan nilai-nilai seperti orientasi diri dan universalitas keduanya terkait dengan toleransi dan kepedulian terhadap orang lain, demikian diungkapkan para peneliti.
"Ketika orang meyakini stereotip cantik itu baik, temuan kami menunjukkan bahwa orang cantik lebih berusaha mencari kesesuaian daripada kemandirian demi mempromosikan diri, ketimbang mengedapankan toleransi," ujar ketua peneliti, Lihi Segal-Caspi dari Open University.

--

--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar