5.04.2014

Hadapi MEA 2015




Rabu, 30/04/2014 16:18 WIB

Tenaga Kerja Otomotif dan Pariwisata Paling Siap Hadapi MEA 2015

Wiji Nurhayat - detikFinance

Jakarta - Jelang Pasar Bebas ASEAN atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015, sektor tenaga kerja di Indonesia masih banyak harus dibenahi. Standar tenaga kerja di Indonesia masih tertinggal dibandingkan dengan Malaysia, Singapura, dan Thailand, kecuali otomotif dan pariwisata.

"Produktivitas tenaga kerja di negara ASEAN, mungkin bila dibandingkan dengan negara seperti di Thailand dan Malaysia kita harus berbenah diri. Karena mereka investasi di sumber daya manusia dan belanja teknologi itu jauh lebih besar," ungkap Anggota Komite Research Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apndo) Bob Azam saat ditemui di Hotel JS Luwansa Jakarta, Rabu (30/04/2014).

Dari puluhan sektor jasa yang akan dibebaskan dalam MEA, kualitas tenaga kerja Indonesia hanya diunggulkan di dua sektor yaitu sektor pariwisata dan otomotif. Sektor tenaga kerja lainnya harus lebih banyak ditingkatkan.

"Yang sudah siap dengan sertifikasi adalah jasa pariwisata. Kita di otomotif sedang bersiap diri untuk melakukan standardisasi dari produksi hingga pengembangan. Sementara sektor tenaga kerja lain, ya kita harus lari, karena kita cukup tertinggal," imbuhnya.

Ia menjelaskan negara seperti Thailand, Malaysia dan Singapura sedang bersiap diri meningkatkan kualitas tenaga kerja mereka. Thailand contohnya negara tersebut saat ini sedang membangun kawasan terpadu pengembangan kualitas tenaga kerja yang dilakukan di Mekong Area.

Sementara di Malaysia, pemerintahnya telah memberi dukungan bagi industri dengan membawa teknologi baru agar pengetahuan itu dapat diserap oleh tenaga kerja lokal. Sedangkan di Singapura ada strategi mengembangkan teknologi dan produktivitas dengan mengikat mahasiswa-mahasiswa dari berbagai negara dengan beasiswa dan ikatan dinas, sehingga dapat ikut serta mengembangkan sektor industri dan teknologi di Singapura.

"Mengenai produktivitas penting sekali dipersiapkan sejak dini kualitas tenaga kerja, karena bukan hanya sekedar income (pendapatan), melainkan juga karena martabat negara. Balai-balai latihan kerja harus disiapkan. Kita dorong tenaga kerja harus sesuai standar itu," cetusnya.

--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar