From: A.Syauqi Yahya
Wanine kroyokan....perwira opo kuwi....perwira telo......../kung
RABU, 26 MARET 2014 | 06:51 WIB
Dokter Tentara Dikeroyok 9 Perwira TNI AU di Yogya
Berita Terkait
Penganiayaan Kapten Arief, TNI AU Yogya Bungkam
Polisi Militer Tangani Pengeroyok Dokter Tentara
TNI AU Selidiki Penganiayaan Dokter Tentara Arief
Mengapa Letnan Satu D Keroyok Dokter TNI AU?
TEMPO.CO, Jakarta - Kapten Arief, dokter tentara di Skuadron Pendidikan 102 Komando Pendidikan TNI Angkatan Udara Pangkalan Udara Adisucipto, Yogyakarta, dikeroyok oleh Letnan Satu D dan delapan perwira berpangkat Letnan sampai Mayor, Rabu, 12 Maret 2014.
Menurut sumber Tempo, kasus ini awalnya dipicu oleh hasil pemeriksaan dokter Arief yang menunjukkan ada masalah di jantung Letnan D. Untuk memastikan masalah itu, dibutuhkan alat yang lebih canggih. Dokter lalu merekomendasikan Letnan D diperiksa di Rumah Sakit Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta. “Letnan D disarankan datang ke RSPAD bersama dokter Arief,” kata sumber tersebut kepada Tempo, Selasa, 25 Maret 2014.
Letnan D datang pada pada Senin, 10 Maret 2014. Sedangkan Arief datang esok harinya karena dalam surat perintahnya tertera tanggal 11 Maret 2014. “Maka, berangkatlah Arief ke Jakarta, dan di sana dia tidak bertemu dengan D,” ujarnya.
Selang sehari, sumber itu melanjutkan, Arief datang ke kantornya di Yogyakarta seperti biasanya. Namun, ketika di kantin sekitar pukul 12.00 WIB, ia tiba-tiba dipukul dan dikeroyok oleh sembilan perwira. “Mereka memukul Arief di bagian tengkuk, perut, dan anggota badan lainya menggunakan botol teh,” ujarnya.
Akibatnya, Arief mengalami luka pendarahan di bagian kepala serta luka dalam di lever dan ginjal. Ia sekarang dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat Angkatan Udara Hardjolukito, Yogyakarta.
Kepala Dinas Penerangan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara Marsekal Pertama Hadi Tjahjanto membenarkan adanya penganiayaan terhadap Kapten Arief oleh sembilan perwira. "Kami sudah dengar dan dokter Arief memang jadi korban," ujarnya saat dihubungi, Selasa, 25 Maret 2014. (Baca kasus lainnya: Jejak Penyerang 'Siluman' Penjara Cebongan Sleman)
ERWAN HERMAWAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar