From: A.Syauqi Yahya
Penjamin Kredit Anak Budi Gunawan 'Main Proyek' dengan Polri
SELASA, 17 FEBRUARI 2015 | 21:43 WIB

Meme bergambar Ketum PDIP Megawati, Ketum partai NasDem Surya Paloh, Presiden Jokowi dan Budi Gunawan. Twitter.com

TEMPO.CO, Jakarta - Muhammad Herviano Widyatama, anak Komisaris Jenderal Budi Gunawan, tercatat pernah menerima kredit Rp 57 miliar dari Pacific Blue International Limited. Kucuran pinjaman dari perusahaan asal Selandia Baru itu bergulir mulus kendati tanpa ada jaminan atau agunan aset layaknya proposal kredit kepada bank atau perusahaan investasi. Sosok penting di balik pengucuran kredit itu adalah Robert Priantono Bonosusatya.
Siapakah Robert? Namanya mencuat pertama kali dari dokumen hasil pemeriksaan Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri pada Mei hingga Juni 2010, yang mengusut transaksi ganjil sebesar Rp 57 miliar di rekening Budi. Menurut dokumen yang tersebar saat Budi mengikuti uji kelayakan calon Kepala Polri pada 14 Januari 2015 itu, Robert disebut sebagai penjamin kredit yang dikucurkan untuk Herviano pada 6 Juli 2005 itu.
Kepada tim Bareskrim yang memeriksanya pada 26 Mei 2010, Robert mengaku teman lama Budi. Namun, ia tidak menyebutkan bagaimana mereka berjumpa. Saat bertemu dengan Budi dan Herviano pada waktu yang tak disebutkan tanggalnya, Robert ditemani oleh kawannya yang lain, Lo Stefanus. Stefanus belakangan diketahui sebagai pemilik jaringan toko berlian Frank and Co dan PT Mitra Abadi Berkatindo, perusahaan tambang timah.
Dalam pertemuan tersebut, demikian dokumen itu menjelaskan, Robert mengaku membicarakan rencana pinjaman dana untuk kepentingan bisnis pertambangan timah dan perhotelan yang digagas oleh Herviano bersama Budi dan Stefanus. Dalam dokumen yang sama, Herviano mengatakan ia memang meminta Robert membantu mencarikan kredit lantaran memiliki keterbatasan modal dalam berbisnis.

Robert mengiyakan permintaan Budi dan Herviano. Ia akan mencarikan pemodal untuk membantu rencana bisnis Herviano. "Saya menyanggupinya karena pertimbangan prospek bisnis yang sudah dijelaskan oleh Budi dan Herviano," ujar Robert, seperti yang tercantum dalam dokumen hasil pemeriksaan Bareskrim. Dia pun segera kasak-kusuk menjajaki sejumlah rekan dan koleganya yang bersedia meminjamkan.
Pencarian Robert berbuah hasil. Adalah David Koh, kuasa direksi Pacific Blue International Limited, yang siap mengucurkan kredit. Lantaran Herviano tidak memberi agunan aset sebagai jaminan kredit, Robert bersedia menjadi penjamin. Kredit Rp 57 miliar akhirnya mengucur pada 6 Juli 2005 dengan jaminan Letter of Guarantee yang diteken oleh Robert sebagai penanggung jawab proses peminjaman dana.
Herviano, yang saat itu berusia 19 tahun, meneken akad kredit di depan David Koh. David mengucurkan US$ 5,9 juta atau setara Rp 57 miliar dengan kurs ketika itu Rp 9.700 per dolar. Pinjaman ini berbentuk tunai dalam rupiah. Berdasarkan akad kredit, pinjaman berlaku tiga tahun mulai 6 Juli dan berakhir 5 Juli 2008. Ketika akad kredit diteken, Budi Gunawan menjabat Kepala Biro Pengembangan Karier Polri berpangkat brigadir jenderal.
--
Tidak ada komentar:
Posting Komentar