From: A.Syauqi Yahya
"Daripada Jual Gedung, Rini Sebaiknya Berpikir agar BUMN Tak Jadi Sapi Perah"
Gedung Kementerian BUMN
Kamis, 18 Desember 2014 | 17:42 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana penjualan gedung Kementerian Badan Usaha Milik Negara terus menuai kontroversi. Efisiensi yang dijadikan alasan oleh Menteri BUMN Rini Soemarno dianggap tidak tepat.
"Memang berapa sih duit yang bisa diambil dari situ?" kata Ketua DPP Nasdem Irma Chaniago dalam diskusi bertajuk "Pengaruh kenaikkan BBM dan kenaikan upah Minimum Pekerja Untuk Kesejahteraan Rakyat" di Jakarta, Kamis (18/12/2014).
BUMN, kata Irma, memiliki tugas untuk mensejahterakan masyarakat. Sebab, BUMN merupakan representasi dari Pasal 33 UUD 1945, di mana hampir seluruh perusahaan yang berada di bawah kementerian itu mengolah seluruh kekayaan alam.
Anggota Komisi IX DPR itu menegaskan, daripada sibuk menjual gedung, Rini sebaiknya mencari alternatif lain untuk mengubah paradigma negatif masyarakat terhadap BUMN. Apalagi, menurut mantan Manager General Affair PT Jakarta International Container Terminal ini, BUMN selama ini dikenal sebagai instansi sapi perah pemerintah.
"Jadi, daripada jual gedung sebaiknya berpikir bagaimana BUMN ini enggak lagi jadi sapi perah, dan bisa mensejahterakan masyarakat," ujarnya.
Sebelumnya, Rini berpendapat bahwa gedung Kementerian BUMN terlalu besar bagi kementerian yang hanya memiliki 250 pegawai tersebut. Belum lagi, menurut Rini, gedung yang terdiri dari 21 lantai itu membutuhkan banyak daya listrik untuk alat pengatur suhu di semua ruangan.
Rini mengaku berencana menjual gedung kementeriannya untuk tujuan efisiensi biaya operasi kementerian. Setelah gedung kementeriannya terjual, dia mengaku akan menyewa gedung yang relatif kecil untuk berkantor, tetapi mengatakan belum memikirkan alternatif pengganti kantornya tersebut. (Baca: Atas Nama Efisiensi, Rini Soemarno Berencana Jual Gedung Kementerian BUMN)
Penulis: Dani Prabowo
Editor: Bayu Galih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar