Dari: "Titik Haryati"
> Staf SBY Tuding Adnan Buyung Jadi Beban Bangsa
> TEMPO.CO – 14 jam yang lalu
> Konten Terkait
> Lihat Foto
>
> Staf SBY Tuding Adnan Buyung Jadi Beban Bangsa
>
>
> TEMPO.CO, Jakarta - Andi Arief, Staf Khusus Kepresidenan bidang Bantuan Sosial dan Bencana, menuding pengacara senior Adnan Buyung Nasution menjadi beban masalah bangsa ketimbang solusi. Soalnya, menurut dia, Adnan sering menjadi pembela koruptor. ”Menjadi pengacara adalah jalan legal bernegosiasi untuk koruptor,” kata Andi, melalui siaran persnya yang dikirim Jumat dinihari, 7 Februari 2014.
>
> Bahkan, Andi terang-terangan menyebut Adnan menerima bayaran tinggi dari uang para koruptor. Ia mencontohkan sewaktu Adnan menjadi pengacara Sjamsul Nursalim, obligor Bantuan Likuiditas Bank Indonesia II. Tak hanya berpengacara, kata Andi, Adnan juga melakukan negosiasi terhadap koruptor BLBI. Yang memprihatinkan, katanya, Adnan lepas tangan dan tak pernah menyesal merekomendasikan pengemplang BLBI tersebut lari meninggalkan Indonesia hingga kini. (Baca: Alasan Adnan Buyung Bela Tersangka Korupsi)
>
> Andi melanjutkan, sepak terjang pengacara kondang itu tak berhenti sampai di situ. Dia mencontohkan saat Adnan membela koruptor Gayus H. Tambunan, bekas pegawai pajak, dan Anas Urbaningrum, bekas Ketua Umum Partai Demokrat, yang menjadi tersangka kasus korupsi proyek Hambalang. Terakhir, Adnan membela Chaeri Wardana alias Wawan, adik Gubernur Banten Atut Chosiyah. Wawan merupakan tersangka kasus korupsi pengadaan alat kesehatan Banten. ”Adnan Buyung mati-matian membela sampai hendak membubarkan KPK,” ujar dia.
>
> Ketika membela Anas, ia melihat Adnan menyempatkan diri memanfaatkan kliennya menyerang Presiden SBY. Sejak tak lagi duduk menjadi Dewan Pertimbangan Presiden, Andi menilai Adnan Buyung tak bisa membedakan fakta dan opini terkait bailout Bank Century. Menurut dia, Adnan telah membuat opini sesat yang memutarbalikkan fakta.
>
> Pia A.R. Akbar Nasution, anak Adnan Buyung, enggan menanggapi tudingan miring terhadap ayahnya. ”Tak penting yang begituan dikomentari. Lucu kalau hal seperti itu dikomentari,” ujar Pia sambil tertawa saat dihubungi, Jumat, 7 Februari 2014. Pia yang juga berprofesi sebagai pengacara dan berkantor di lembaga hukum milik Adnan tak ingin menduga-duga adanya masalah antara ayahnya dan Andi.
>
> Pia menjelaskan, meski sering membela tersangka korupsi, bukan berarti ayahnya juga sama dengan koruptor. Pembelaan terhadap klien hanya lebih pada menempatkan hukum secara benar. Dia menuturkan seorang tersangka berhak mendapatkan pembelaan hukum. ”Filosofinya bukan membabi buta membela yang bayar,” ujar Pia. ”Dan, agar tak ada intervensi, termasuk politik, dalam sebuah kasus.”
>
> SUNDARI
>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar