Dari: "Anis Hariri"
> https://www.facebook.com/catatan.anishariri/posts/684941844872212
>
>
> Tulisan pertama dari 7 tulisan
>
> Oleh: Anis Hariri
>
> A. Pengertian Indeks Kesejahteraan Rakyat (IKraR)
>
> Indeks Kesejahteraan Rakyat adalah alat hitung yang dipakai untuk mengukur tingkat kesejahteraan rakyat dengan menggunakan tiga dimensi pengukuran yang terdiri atas:
>
> Dimensi Keadilan Sosial,
> Dimensi Keadilan Ekonomi dan
> Dimensi Demokrasi dan Governance
>
> IKrar dirumuskan sebagai:
>
> Indeks untuk mengukur tingkat kesejahteraan rakyat di Indonesia;
> Alat ukur keberhasilan pembangunan yang inklusif; dan
> Alat ukur ketersediaan akses terhadap pemenuhan hak-hak dasar rakyat.
>
> Beberapa hal yang mendasari pentingnya alat ukur IKraR ini adalah
>
> Ukuran-ukuran kesejahteraan yang digunakan saat ini lebih bersifat makro, sektoral dan tidak komprehensif di mana pengukuran lebih didominasi perspektif ekonomi (laju Inflasi, jumlah uang beredar dan tingkat investasi) yang tidak serta merta diikuti oleh meningkatnya kesejahteraan masyarakat.
> Alat ukur yang digunakan saat ini belum mempertimbangkan aspek kesenjangan sebagai indikator, baik kesenjangan antar manusia, antar sektor, dan antar wilayah. Selain itu alat ukur kesejahteraan yang digunakan saat ini tidak banyak mengukur ketersediaan akses, tetapi lebih kepada output.
> Adanya pergeseran paradigma pembangunan dalam mengukur keberhasilan pembangunan, agar negara menghormati, melindungi, dan memenuhi pemenuhan hak dasar masyarakat sebagai hak asasi manusia.
> B. Kegunaan IKraR
>
> Manfaat IKraR adalah sebagai berikut:
>
> Sebagai dasar dalam perencanaan kebijakan, baik pada tingkat nasional maupun daerah, baik oleh pemerintah maupun non-pemerintah
> Memantau jalannya kebijakan pembangunan
> Mengukur keberhasilan pelaksanaan kebijakan pembangunan
> Dasar dalam melakukan evaluasi kebijakan pembangunan
>
>
>
> C. Dimensi dan Indikator-indikator IKraR
>
> Dimensi Keadilan Sosial
>
> Keadilan sosial bukan hanya menyangkut persoalan proses distribusi atau pemerataan, akan tetapi juga menyangkut upaya pemenuhan kebutuhan dasar, serta tindakan afirmatif oleh penyelenggara negara untuk melindungi dan memastikan setiap warga negara mendapatkan pemenuhan terhadap hak dasarnya.
>
> Indikator-indikator dalam dimensi ini adalah:
>
> Akses rumah tangga terhadap listrik. Kecukupan akses pada listrik juga akan menentukan tingkat kesejahteran masyarakat karena listrik menjadi sumber energi penting dalam mendukung seluruh kegiatan masyarakat. Dalam konteks perekonomian, kecukupan listrik menjadi indikator penting untuk menggerakkan sektor riil masyarakat dan meningkatkan nilai tambahnya. Akses pada listrik dihitung berdasarkan persentase rumah tangga yang menggunakan listrik sebagai sumber penerangan utama.
> Rata-rata lama sekolah. Rata- rata lama sekolah menggambarkan jumlah tahun yang digunakan oleh penduduk usia 15 tahun ke atas dalam menjalani pendidikan formal (dihitung dengan mempertimbangkan ijazah dan atau kelas tertinggi yang pernah/sedang diduduki).
> Akses pada kesehatan. Dalam realitas keseharian, masih dijumpai banyak masyarakat miskin baik yang tinggal di kota maupun diperdesaan seringkali tidak dapat mengakses layanan kesehatan, baik karena ketidaktersediaan layanan kesehatan, ataupun karena layanan kesehatan tersebut tidak terjangkau oleh masyarakat dari aspek biaya. Terkait dengan hal tersebut, maka dalam pengukuran indeks kesejahteraan rakyat akan mengukur jumlah penduduk yang dapat mengakses layanan kesehatan untuk berobat dalam waktu 6 bulan terakhir. Semakin banyak penduduk yang dapat mengakses layanan kesehatan, menunjukkan bahwa tingkat keterjangkauan penduduk pada layanan kesehatan semakin baik, demikian pula sebaliknya.
> Rekreasi (olah raga dan seni). Rekreasi dapat digolongkan sebagai kebutuhan tersier yang dapat dipenuhi jika kebutuhan primer dan sekunder telah terpenuhi. Indikator rekreasi diukur dari persentase rumah tangga yang melakukan kegiatan bepergian untuk tujuan rekreasi (berlibur, olahraga/kesenian).
> Akses rumah tangga terhadap jaminan sosial. Jaminan sosial diukur dari persentase rumah tangga yang menerima jaminan sosial (Jamkesmas, Kartu sehat, Surat Miskin (SKTM), lainnya). Persentase ini didapat dari ada/tidaknya anggota rumah tangga yang mendapatkan pelayanan kesehatan gratis selama 6 bulan terakhir dari masa pencacahan Susenas Juli 2010.
> Penduduk yang diperkirakan tidak mencapai umur 40 tahun. Tingkat usia harapan hidup di Indonesia dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan. Namun dalam pengukuran indeks kesejahteraan rakyat, indikator yang digunakan adalah sebaliknya yaitu mengukur jumlah penduduk yang tidak dapat mencapai usia 40 tahun. Termasuk didalam perhitungan ini adalah angka kematian bayi, kematian ibu, maupun kematian yang disebabkan oleh sebab lainnya.
> Akses terhadap air bersih. Air bersih yang dimaksud di sini adalah rumah tangga yang menggunakan sumber air minum dari air kemasan bermerk, air isi ulang, leding meteran, leding eceran, sumur bor/pompa dengan jarak ke tempat penampungan kotoran/tinja terdekat ≥ 10m, sumur terlindung dengan jarak ke tempat penampungan kotoran/tinja terdekat ≥ 10m, atau mata air terlindung dengan jarak ke tempat penampungan kotoran/tinja terdekat ≥ 10m.
> Akses terhadap sanitasi. Ukuran yang digunakan untuk mengukur sanitasi dasar dalam Indeks Kesejahteraan rakyat adalah kepemilikan jamban. Kepemilikan jamban adalah jumlah rumah tangga yang memiliki fasilitas jamban yang digunakan sendiri (bila fasilitas tempat buang air besar hanya digunakan oleh rumah tangga responden saja) atau digunakan secara bersama-sama (bila fasilitas tempat buang air besar digunakan oleh rumah tangga responden bersama dengan beberapa rumah tangga tertentu).
> Persentase penduduk miskin. Dalam pengukuran yang dilakukan oleh IKraR, jumlah penduduk miskin merupakan salah satu indikator yang menunjukkan ketidakmampuan dari sisi ekonomi dalam pemenuhan kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Sehingga seseorang dikatakan sebagai miskin apabila rata-rata pengeluaran perkapita perbulan dibawah garis kemiskinan. Penamaan yang digunakan pada Indikator ini adalah Pengeluaran Perkapita di atas Garis Kemiskinan.
> Tingkat Kesenjangan (Gini rasio). Salah satu ukuran kesuksesan pembangunan ekonomi adalah dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapai oleh suatu negara. Walaupun demikian, pertumbuhan ekonomi tidak selalu memberikan korelasi positif dengan peningkatan kesejahteraan penduduknya. Salah satunya terkait dengan distribusi pendapatan, apakah pertumbuhan ekonomi yang tinggi tersebut memberikan manfaat bagi semua penduduk atau justru menghasilkan jurang ketimpangan yang semakin lebar. Tingginya ketimpangan antar penduduk pada gilirannya bukan hanya memicu permasalahan dalam bidang ekonomi, akan tetapi juga dalam bidang sosial. Terkait dengan hal tersebut, maka dalam pengukuran kesejahteraan yang dilakukan dalam indeks kesejahteraan rakyat menggunakan gini rasio untuk mengukur pemerataan pendapatan penduduk.Semakin merata distribusi pendapatan kepada seluruh penduduk, maka ketimpangan atau kesenjangan yang dimiliki semakin rendah, demikian sebaliknya.
> Dimensi Keadilan Ekonomi
>
> Ukuran keadilan rakyat dalam mendapatkan akses dan aset terhadap sumberdaya ekonomi. Yang menjadi ukuran bukanlah indikator-indikator makro ekonomi seperti pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, tingkat suku bunga, dan sebagainya, tetapi indikator-indikator yang menunjukkan ketersediaan akses ekonomi bagi warga. tetapi indikator-indikator yang menunjukkan ketersediaan akses ekonomi bagi warga.
> Indikator-indikator yang digunakan pada dimensi ini adalah:
>
> Rasio PAD terhadap APBD. Indikator Rasio PAD terhadap APBD digunakan untuk melihat seberapa jauh kemampuan fiskal suatu daerah dalam melaksanakan program pembangunannya dalam rangka penyediaan pelayanan publik yang memadai bagi masyarakat. Selain itu, dapat dilihat juga apakah besarnya PAD berpengaruh positif terhadap peningkatan kesejahteraan di suatu wilayah. Data PAD tersedia secara baik dan dijamin keberlanjutannya di BPS.
> Ketersediaan dan Akses ke Bank. Prinsipnya semakin besar akses rakyat terhadap sumber permodalan, maka semakin besar kesempatan untuk meningkatkan pendapatannya dan memenuhi kebutuhan dasarnya. Dalam perhitungan IKraR ini indikator dari Susenas yang digunakan adalah Persentase rumah tangga yang menerima kredit (kredit usaha yang diterima oleh anggota rumah tangga dalam setahun terakhir dari masa pencacahan yang bersumber dari program bank selain Kredit Usaha Rakyat) dari bank.
> Jumlah Penduduk Usia 15 Tahun Keatas Yang Bekerja. Indikator penduduk yang bekerja penting mengingat dengan bekerja rakyat akan mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Selain itu, indikator ini digunakan untuk melihat tingkat pengangguran sehingga akan terlihat jelas jenis intervensi apa yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah pengangguran dan menjamin bahwa masyarakat mendapatkan kesempatan kerja yang layak dan berkelanjutan. Dalam perhitungan IKraR ini indikator Susenas yang digunakan adalah Persentase Penduduk usia 15 tahun yang bekerja.
> Jumlah Penduduk yang Memiliki Rumah. Dalam perhitungan IKraR, indikator kepemilikan rumah ini menggunakan indikator Susenas yang mengukur Persentase Penduduk yang memiliki rumah sendiri (jika tempat tinggal tersebut pada waktu pencacahan betul-betul sudah milik kepala rumah tangga atau salah seorang anggota rumah tangga. Rumah yang dibeli secara angsuran melalui kredit bank atau rumah dengan status sewa beli dianggap rumah milik sendiri).
> Perbandingan Pengeluaran Penduduk dengan Garis Kemiskinan. Prinsipnya apabila rasio pengeluaran lebih besar dari pada garis kemiskinan maka masyarakat lebih sejahtera. Sebaliknya, apabila pengeluarannya lebih kecil dari garis kemiskinan maka dapat diartikan masyarakat tidak mampun memenuhi kebutuhan dasarnya yang dihitung dengan garis kemiskinan. Dalam perhitungan IKraR ini indikator dari Susenas yang digunakan adalah Rasio rata-rata pengeluaran perkapita per bulan dengan garis kemiskinan (GK).
> Tingkat Pengeluaran Rumah Tangga untuk Pendidikan. Dalam perhitungan IKraR ini indikator Susenas yang digunakan adalah Proporsi pengeluaran rumah tangga untuk biaya pendidikan (biaya untuk keperluan pendidikan seperti uang sekolah/SPP, pendaftaran, iuran-iuran, kegiatan pramuka, alat tulis, dan uang kursus, termasuk fotokopi buku-buku/pelajaran sekolah) terhadap total pengeluaran rumah tangga per bulan.
> Tingkat Pengeluaran Masyarakat untuk Kesehatan. Dalam penghitungan IKraR ini indikator dari Susenas yang digunakan adalah proporsi pengeluaran rumah tangga untuk biaya kesehatan (biaya yang dikeluarkan untuk pemeliharaan kesehatan seperti ongkos rumah sakit, puskesmas, dokter, obat-obatan, pemeriksaan kehamilan, biaya KB, biaya melahirkan, biaya imunisasi anak balita dan lainnya) terhadap total pengeluaran rumah tangga per bulan.
> Dimensi Demokrasi dan Governance
>
> Dimensi Demokrasi dan Governance merupakan pengukuran kesejahteraan rakyat yang melihat kemajuan pembangunan demokrasi dan tata kelola pemerintahan yang menjamin hak rakyat berpartisipasi dalam keseluruhan proses pembangunan demokrasi secara mandiri tanpa diskriminasi.
> Indikator-indikator yang digunakan pada dimensi ini adalah:
>
> Rasa Aman. Dalam perhitungan IKraR ini indikator yang diukur adalah tingkat keamanan warga dari gangguan kejahatan, yaitu persentase terjadinya kejahatan yang dilaporkan ke Polisi. Indikator dari Susenas yang digunakan adalah persentase penduduk (anggota rumah tangga) yang menjadi korban kejahatan (seseorang atau harta bendanya yang selama setahun terakhir mengalami atau terkena tindak kejahatan atau usaha/percobaan tindak kejahatan. Tindak kejahatan yang dimaksud adalah semua tindakan kejahatan dan pelanggaran yang dapat diancam dengan hukuman berdasarkan KUHP, sebatas yang mengenai diri pribadi seseorang dan harta bendanya, misalnya pembunuhan, penganiayaan, penculikan atau perampasan kemerdekaan, pencurian dengan atau tanpa kekerasan, pembakaran, perusakan, penggelapan, penipuan, perkosaan, penghinaan, narkotika, penjualan anak, dan pencemaran nama baik) selama setahun terakhir.
> Akses Informasi. Sesuai dengan ketersediaan data yang ada di Badan Pusat Statistik (BPS) maka indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat akses terhadap informasi adalah persentase rumah tangga yang pernah mengakses internet (apabila seseorang meluangkan waktu untuk mengakses internet, sehingga ia dapatmemanfaatkan atau menikmati fasilitas internet seperti: mencari literatur/referensi,
> mencari/mengirim informasi/berita, komunikasi, e-mail/chatting, dll ) dalam 3 bulan
> terakhir.
> Indikator akses terhadap internet ini penting karena saat ini memang penggunaan internet dan teknologi informasi menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan di Negara-negara yang lebih maju. Selain itu, internet juga mencerminkan kemajuan infrastruktur di suatu daerah, baik yang bersifat software maupun hardware dan infrastruktur pendukungnya.
> Aspek Kebebasan Sipil. Kesejahteraan perlu diukur dari kebebasan warga untuk hidup dan mengembangkan kehidupannya karena keadilan ekonomi dan keadilan sosial hanya dapat terwujud apabila kebebasan warga untuk mengerti dan memanfaatkan kebebesannya dijamin. Tentunya kebebasan yang dimaksud disini tidak diartikan sebagai kebebasan yang menafikan tanggung jawab sosial. Demokrasi yang matang terjadi apabila kebebasan yang diterapkan berpegang teguh pada tanggung jawab sosial atau kebebasan yang menghormati tanggung jawab sosial. Dalam mengukur indikator kebebasan sipil ini digunakan komponen dalam Indeks Demokrasi Indonesia.
> Aspek Hak-hak Politik. Indikator atas hak-hak politik warga dapat diukur melalui tingkat partisipasi politik warga dalam prosedural demokrasi baik dalam menentukan kebijakan, peraturan perundangan-undangan maupun dalam proses Pemilu. Artinya, pengukuran hak-hak politik rakyat tidak terbatas pada proses pemilu, melainkan juga mencakup hak-hak politik tersebut digunakan sebaik-baiknya sebagai prinsip dalam hidup berdemokrasi di Indonesia. Sebagaimana aspek kebebasan sipil, aspek hak-hak politik ini indikatornya diperoleh dari salah satu komponen dalam Indeks Demokrasi Indonesia.
> Aspek Lembaga Demokrasi. Apabila dikaitkan dengan konsep kesejahteraan dimana tidak hanya diukur secara ekonomi, tetapi juga secara sosial dimana kuatnya modal sosial juga menjadi salah satu modal untuk mencapai keadilan ekonomi dan sosial karena telah menyepakati bahwa trust adalah kunci dalam berdemokrasi. Intinya lembaga demokrasi sangat diperlukan sebagai wadah atau media bagi warga, baik laki-laki maupun perempuan, untuk menyuarakan hak dan kewajibannya. Indikator lembaga demokrasi ini juga diambilkan dari komponen Indeks Demokrasi Indonesia.
>
>
>
> Tabel Indikator-indikator Indeks Kesejahteraan Rakyat (IKraR)
>
> No (i)
> Indikator (V)
> Nama Variabel
> Keterangan
> Penamaan Normalisasi dan Peta
> Dimensi
> 1
> V1
> listrik
> Persentase rumah tangga yang menggunakan listrik sebagai sumber penerangan utama
> Akses Listrik
> Keadilan Sosial
> 2
> V2
> rawat
> Persentase penduduk yang dapat menikmati akses berobat selama 6 bulan terakhir
> Akses Berobat
> 3
> V3
> rekreasi
> Persentase rumah tangga yang melakukan rekreasi (berlibur, olahraga/kesenian)
> Rekreasi
> 4
> V4
> mys
> RRata-rata lama sekolah penduduk + 15 Tahun (tahun)
> Lama Sekolah > Usia 15 Tahun
> 5
> V5
> jamsos
> Persentase rumah tangga yang menerimajaminan sosial (Jamkesmas, Kartu sehat, Surat Miskin (SKTM), lainnya)
> Pemanfaatan Jaminan Sosial
> 6
> V6
> e40
> Persentase penduduk yang usianya mencapai 40 tahun
> Harapan hidup > 40 Tahun
> 7
> V7
> air
> Persentase rumah tangga yang menggunakanair bersih sebagai sumber air minum
> Akses Air Bersih
> 8
> V8
> jamban
> Persentase rumah tangga yang menggunakan jamban sendiri/bersama
> Akses pada Sanitasi
> 9
> V9
> p0
> Persentase penduduk tidak miskin
> Pengeluaran perkapita > GK
> 10
> V10
> gini
> Pemerataan Pendapatan
> Tingkat Pemerataan Pendapatan
> 11
> V11
> home
> Persentase rumah tangga yang memiliki rumah sendiri
> Kepemilikan Rumah Sendiri
> Keadilan Ekonomi
> 12
> V12
> kerja
> Persentase penduduk usia 15 tahun ke atasyang bekerja
> Bekerja Usia > 15 Tahun
> 13
> V13
> expGK
> Rasio rata-rata pengeluaran perkapita per bulan dengan garis kemiskinan (GK)
> Rasio Pengeluaran thd GK
> 14
> V14
> pad
> Rasio Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap APBD
> Rasio PAD terhadap APBD
> 15
> V15
> bank
> Persentase rumah tangga yang menerima kredit dari bank
> Akses kepada Sumberdaya
> 16
> V16
> shstudall
> Proporsi pengeluaran rumah tangga untuk biaya pendidikan terhadap total pengeluaran terhadap total pengeluaran
> EkonomiRasio Biaya Pendidikan
> 17
> V17
> shheall
> Proporsi pengeluaran rumah tangga untuk biaya kesehatan terhadap total pengeluaran
> Rasio Biaya Kesehatan terhadap total pengeluaran
> 18
> V18
> inet
> Persentase rumah tangga yang pernah mengakses internet dalam 3 bulan terakhir
> Akses Informasi
> Demokrasi
> 19
> V19
> crime
> Persentase penduduk yang menjadi korban kejahatan dalam setahun terakhir (adjusted)
> Rasa Aman
> 20
> V20
> sipil
> Aspek Kebebasan Sipil dalam Indeks Demokrasi Indonesia
> Kebebasan Sipil
> 21
> V21
> politik
> Aspek Hak-Hak Politik dalam IndeksDemokrasi Indonesia
> Hak Politik
> 22
> V22
> lemdem
> Aspek Lembaga Demokrasi dalam Indeks Demokrasi Indonesia
> Lembaga Demokrasi
>
>
>
> D. Cara Menghitung IKraR
>
>
>
> Rentang nilai IKraR ditetapkan antara 0-100. Nilai 100 adalah nilai ideal yang berarti sangat sejahtera atau tujuan akhir yang ingin dicapai. Dari hasil perhitungan simulasi yang telah dilakukan, didapatkan nilai total IKraR yang merupakan nilai perhitungan dari masing-masing dimensi. Dari nilai tersebut dapat dilihat pada posisi manakah sebuah daerah berada dan bagaimana kondisinya apabila dibandingkan dengan daerah lainnya. Dan yang tidak kalah penting adalah apa dimensi yang paling menonjol dan paling kurang sehingga dapat dicari lebih jauh penyebabnya sehingga dapat diambil kebijakan yang harus diambil.
>
> Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil perhitungan IKraR dapat digunakan disamping untuk alat evaluasi keberhasilan pembangunan, juga untuk dasar perencanaan dan koordinasi kebijakan terutama untuk penyempurnaan kebijakan yang telah dilaksanakan sebelumnya.
>
> Rumus Indeks Kesejahteraan Rakyat (IKraR) adalah sebagai berikut:
>
>
>
> Ii =
> vi – vi_min
> vi_maxvi_min
>
> Di mana:
>
> vi = Indikator ke i
>
> Ii = Indeks Indikator ke i
>
> Vi_min = Nilai indikator ke-i minimal
>
> Vi_max = Nilai indikator ke-i maksimal (atau target capaian)
>
> Indeks setiap indikator bernilai antara 0-100, dimana semakin tinggi nilai indikator semakin baik kondisi indikator tersebut.
>
> Penimbang pada setiap Indeks Indikator Kesejahteraan Rakyat dalam Penyusunan IKraR
>
> Penentuan penimbang indeks indikator menggunakan metode statistik Analisis Faktor Utama/Principal Component Analysis (PCA). PCA dilakukan dalam setiap dimensi IKraR yaitu Dimensi Keadilan Ekonomi, Keadilan sosial, dan Demokrasi dan Tata
> Kelola. Penimbang yang diperoleh merupakan bobot setiap indeks indikator dalam menyusun dimensinya.
>
> Berikut adalah tabel penimbang masing-masing indikator:
>
> Dimensi
> Indikator
> Indeks Indikator
> Penimbang
> Keadilan Sosial
> V1
> I1
> 0,130
> V2
> I2
> 0,083
> V3
> I3
> 0,104
> V4
> I4
> 0,133
> V5
> I5
> 0,032
> V6
> I6
> 0,090
> V7
> I7
> 0,133
> V8
> I8
> 0,127
> V9
> I9
> 0,114
> V10
> I10
> 0,054
> Dimensi
> Indikator
> Indeks Indikator
> Penimbang
> Keadilan Ekonomi
> V11
> I11
> 0,164
> V12
> I12
> 0,141
> V13
> I13
> 0,182
> V14
> I14
> 0,139
> V15
> I15
> 0,110
> V16
> I16
> ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar