Dari: <djuliadi55@gmail.com>
>
> Jumat, 15 November 2013
>
> 
>
> Merasa Omongannya Dipelintir Dua Media, Presiden Ngambek
>
> Kamis, 14 November 2013 | 19:09
>
> 
>
> Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
>
> 
>
> Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam sepekan terakhir melancarkan aksi ngambek. Kepala Negara mogok memberikan pernyataan pers dan menolak liputan media pada sejumlah kegiatan di Istana Negara.
>
> Aksi itu dilancarkan Kepala Negara karena merasa omongannya selalu dipelintir dua media massa nasional.
>
> Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi angkat bicara. Dia menuding pemberitaan media yang tidak berimbang dan cenderung membenturkan dengan pihak lain menjadi penyebab utama aksi mogok bicara Presiden kepada pers.
>
> Sudi menyebutkan ada dua media nasional yang dinilai sangat tendensius dan kerap memelintir ucapan Kepala Negara.
>
> "Ada dua media yang selalu memelintir apa pun pernyataan Presiden," kata Sudi usai sidang paripurna Kabinet Indonesia Bersatu II di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Kamis (14/11).
>
> Sudi menilai bahwa pemberitaan kedua media itu sudah keterlaluan karena sering "menggoreng" pernyataan Presiden SBY selama berhari-hari.
>
> "Sampai berhari-hari tidak habis-habisnya. Itulah kira-kira alasan Presiden sementara ini tidak begitu banyak memberikan rilis atau pernyataan," kata Sudi dengan nada emosi.
>
> Namun, Sudi enggan "buka mulut" ketika didesak untuk menyebutkan dua media yang dimaksud.
>
> Sebaliknya, dia hanya berujar bahwa wartawan "kura-kura dalam perahu" (pura-pura tidak tahu). Wartawan, lanjutnya, tidak perlu bertanya karena sudah mengetahui media yang disebutnya sebagai tukang pelintir itu.
>
> "Saya yakin rekan-rekan wartawan tahu. Sebab, begitu Presiden menyampaikan sesuatu hal, langsung di oles-oles oleh tim media itu. Dan, entah apa yang disampaikan dentan pelintiran-pelintirannya itu. Bahkan membentur-membenturkan Presiden dengan pihak lain dan sebagianya," katanya.
>
> Seperti diketahui, sejak Senin (11/11) wartawan dilarang meliput kegiatan Presiden. Sejumlah acara yang awalnya terbuka untuk pers, seperti silaturahmi Presiden dengan peserta konferensi AFEO 2013, silaturahmi dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), dan kuliah umum, dinyatakan tertutup. Wartawan yang sudah berada di lokasi acara -- Istana Negara dikeluarkan tanpa alasan yang jelas.
>
> Penulis: Nov/ARD
>
> Sumber: Investor Daily
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> --
> --
Tidak ada komentar:
Posting Komentar