Dari: "hernowo mengikatmakna"
> Bentuk Pendidikan yang Tepat untuk Gen Net: Dampak Membaca "Grown Up Digital" (10)
>
> Oleh Hernowo
>
>
>
>
>
> "Sebagian besar pendidikan di masa depan tidak berlangsung di sekolah. Pendidikan akan berlangsung di klub-klub, misalnya klub robotik, dan yang semacamnya. Juga, jangan lupa, pendidikan akan berlangsung di Internet—terutama dalam berbagai jenis game. Pendidikan juga tidak akan dilalui dalam berbagai tes atau ujian. Mereka hanya akan mempelajari sesuatu yang membuat mereka tertarik." —MARC PRENSKY, pengamat sosial
>
>
>
> Saya sudah menyelesaikan bagian pertama buku Grown Up Digital. Di bagian ini, saya diberi pengetahuan tentang dunia yang telah berubah disebabkan oleh kehadiran Gen Net. Apabila saya ingin terus dapat bertahan hidup di masa depan—khususnya dapat terlibat dengan dan dapat mengikuti perkembangan-perkembangan baru di dunia yang diisi oleh hasil kerja Gen Net—saya harus memahami dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan tersebut. Pertama, saya harus memahami karakteristik-unik Gen Net dan bagaimana mereka belajar, bekerja, dan berinteraksi dengan lingkungannya. Kedua, yang tak kalah penting, saya harus belajar kepada mereka. Ini berarti saya harus belajar kepada anak-anak saya sendiri.
>
>
>
> Di bagian kedua, Tapscott memberikan judul "Kiprah Gen "Net dalam Mentransformasi Lembaga". Ada empat bab menarik di bagian kedua ini. Pertama, Gen Net dan lembaga pendidikan; kedua, Gen Net di lapangan kerja; ketiga, Gen Net sebagai konsumen (di dunia bisnis); dan keempat, Gen Net dan keluarga. Buku ini terdiri atas tiga bagian. Setelah bagian pertama para pembacanya dikenalkan dengan siapa itu Gen Net, di bagian ketiga para pembaca akan ditunjukkan peran Gen Net di tengah masyarakat—khususnya di bidang politik, kehidupan nyata, dan di masa depan. Di bab terakhir, yang membicarakan masa depan, Tapscott menulis sesuatu yang layak kita simak secara saksama:
>
>
>
> "Proyek penelitian yang definitif tentang generasi ini telah menghasilkan beberapa kesimpulan yang menonjol dan inspiratif. Yang paling penting dari semua ini: selain anak-anak itu baik-baik saja, mereka adalah juga sebuah generasi yang siap melakukan transformasi di setiap lembaga di masyarakat—menjadikan masyarakat lebih baik. Namun, sebagaimana telah saya jelaskan di seluruh buku ini, generasi ini telah mendapatkan kritik dari berbagai penjuru. Mereka 'generasi paling dungu' kata Profesor Mark Bauerlein. Mereka narsistis kata guru besar psikologi, Jean Twenge. Internet telah menggerogoti neokorteks mereka kata Robert Bly. Sebagai siswa-siswa SMA, mereka 'sangat tidak siap untuk terjun ke lapangan kerja,' kata sebuah laporan direktorat tenaga kerja Amerika Serikat."
>
>
>
> Meskipun buku ini tidak secara menyeluruh dan meyakinkan dapat membalik semua kritikan dan tuduhan negatif itu, saya merasakan bahwa buku ini telah memberikan pemahaman yang benar betapa Gen Net tak sesuram atau sejelek yang dibayangkan oleh para tokoh yang mengkritik dan dikenal ahli di bidangnya masing-masing. Bahkan jika nanti Anda sempat membaca seabrek data menarik di bagian Lampiran, Anda akan kaget dengan apa yang dipaparkan di situ. Kita, generasi tua, kadang meremehkan mereka. Mereka telah hidup di lingkungan yang sangat berbeda dengan kita—generasi tua.
>
>
>
> Lantas bagaimana dengan pendidikan mereka? Apakah sekolah-sekolah untuk Gen Net akan berubah secara drastis dan berbeda dengan sekolah-sekolah saat ini? Apakah para guru akan lebih banyak mengajak mereka berdiskusi dan membuat proyek-proyek yang memadukan bermain dengan keseriusan? Apakah Internet akan menggantikan kegiatan di dalam kelas? Bagaimana metode belajar-mengajar yang cocok untuk Gen Net? Bagaimana mengevaluasi mereka? Bagaimana mengarahkan pendidikan lanjut mereka? Pola pendidikan seperti apa yang tepat bagi mereka? Apakah kegiatan membaca dan menulis—yang masih diterapkan dan digunakan oleh generasi tua untuk mengukur prestasi akademis—masih tepat diterapkan untuk mereka?[]
>
>
> --
> --
Tidak ada komentar:
Posting Komentar