From: A.Syauqi Yahya
Kamis, 09/04/2015 15:38 WIB
Bermodal Rumput Luas, Australia Bisa Jual Daging Sapi Rp 25.000/Kg
Zulfi Suhendra - detikFinance
Jakarta - Sistem peternakan di Australia yang mengandalkan lahan rumput luas membuat biaya produksi ternak sapi sangat murah. Hanya mengandalkan rumput alam, pakan ternak bisa dipenuhi untuk menggemukan sapi dengan biaya lebih efisien.
Seorang mantan peternak Australia yang juga importir sapi, Ross Ainsworth, mengungkapkan harga daging sapi bobot hidup (bukan beku) di negaranya hanya AU$ 2,5 atau bila dirupiahkan sekitar Rp 25.000/kg daging bobot hidup atau sapi hidup.
"Setelah ada biaya kirim, karantina, dan segala macam itu kira-kira tambah AU$ 1. Jadi mereka di sini harganya kira-kira jadi AU$ 3,5 atau Rp 35.000/kg (bobot hidup)," kata Ainsworth di sela-sela acara pameran peternakan di Novotel Hotel di Tangcity Superblock, Tangerang, Banten, Kamis (9/4/2015).
Ia mengatakan harga daging sapi bobot hidup tersebut merupakan sapi bakalan atau sapi yang harus masih digemukan, bobotnya rata-rata mencapai 300 kg setelah tiba di Indonesia dari Australia.
"Saat mereka menggemukan, dan masuk ke RPH (Rumah Potong Hewan di Indonesia) harganya jadi Rp 38.000 per kg," katanya.
Menurunya di Australia, harga daging beku dan sapi hidup itu hampir sama pergerakannya.
Sebelumnya Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Ismed Hasan Putro mengaku heran dengan harga daging sapi beku impor di dalam negeri yang masih mencapai Rp 95.000/kg. Padahal harga daging sapi beku di negara asalnya di Australia hanya Rp 23.500/kg.
Menurut hitung-hitungan Ismed, seharusnya harga yang wajar daging sapi beku impor di dalam negeri Rp 60.000-70.000/kg. Artinya harga daging impor Rp 95.000/kg-Rp 100.000/kg sudah sangat mahal.
(hen/hds)
Baca Juga:
Ini Rahasia Australia Bisa Produksi Sapi dengan Biaya Murah
Kumpul Bareng Pengusaha Peternakan, Dubes Australia Jadi Koki Dadakan
--
Tidak ada komentar:
Posting Komentar