Dari: "A.Syauqi Yahya"
> Ahok Ngawur, Kemen PU Kerjanya Tidak Kampungan Kok!
>
> "Jadi, selama 10 sampai 20 tahun, tidak hanya nambal saja kita. Pakai teknologi kota dong, jangan kayak kampung gitu. Ini kan Ibu Kota, masa kerjanya kayak di kampung gitu," ucapnya.
>
> Kalau kita pergi ke kota tua, baik di Jakarta maupun di Semarang, kita akan melihat gedung-gedung yang masih kokoh ratusan tahun. Bahkan, istana negara didirikan tahun 1796. Atau, sudah berdiri selama 218 tahun.
>
> Indonesia punya ahli-ahli sipil yang hebat. Anda pernah dengar teknologi cakar ayam untuk jalan raya, dan teknologi sosro bahu untuk jembatan? Itu adalah karya-karya ahli-ahli sipil Indonesia. Anda tahu Bapak Beton Indonesia, Bapak Roosseno Soerjohadikoesoemo? Beliau adalah founding father dan mantan Menteri PU. Penulis buku Differential dan Integral, Perhitungan Cross serta Beton Tulang.
>
> Apakah menteri PU sekarang masih bisa mengerjakan differential dan integral?
>
> Indonesia kaya dengan para ahli. Namun jalan di ibukota masih bolong-bolog. Air hujan mengalir ke lubang yang mentok beton, tidak terhubung ke sungai. Pantas saja jalannya banjir. Lalu merusak aspal, sehingga harus ditambal lagi. Belum jalan yang sudah bagus digali lagi untuk fiber optic, gas, dan PAM. Tidak ada jalur khusus untuk pipa-pipa tersebut. Jadilah proyek tambal menambal ini proyek abadi.
>
> Dan Ahok menyebut Kemen PU kerjanya kayak di kampung. Tidak membuat jalan raya dan gedung yang bisa awet 300 tahun seperti Belanda.
>
> Pernyataan Ahok ini menunjukkan bahwa Ahok tidak bisa melihat visi kemen PU yang hendak memecahkan rekor dunia.
>
> Kalau Pyramid dibangun hanya selama 20-40 tahun, Tembok China dibangun hanya selama 276 tahun, maka Kemen PU hendak memecahkan rekor keajaiban dunia: menambal jalan ibukota dan Pantura sampai kiamat.
>
> .
>
> - Esther Wijayanti -
>
> Dibaca : 56 kali
> Penulis : Esther Lima
>
> --
Tidak ada komentar:
Posting Komentar