From: A.Syauqi Yahya
Ini Pembelaan Jokowi Soal Janji Kabinet Ramping
18 September 2014
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan kabinetnya mendatang akan terdiri dari 34 kementerian. Jumlah itu sama dengan jumlah kementerian saat ini. Lantas, apa yang membuat Jokowi tak jadi melakukan perampingan kabinet?
Menurut Jokowi menghapus kementerian bukan urusan sepele. Sebab, kata dia, perlu waktu lama untuk penyesuaian ketika ada kementerian dihapus. Belum lagi jika muncul aksi unjuk rasa dari pihak yang tak setuju dengan penghapusan kementerian.
"Itu sudah pernah terjadi saat pemerintahan Gus Dur karena ada dua kementerian yang hilang. Itu perlu dua tahun. Seperti itu saya pelajari," katanya.
Jokowi mengatakan, jika perampingan kabinet dilakukan dengan alasan efisiensi sehingga harus menghapus sebuah kementerian, maka semua pegawai di kementerian tersebut akan kehilangan pekerjaan.
Sementara, jika melakukan penggabungan kementerian yang hilang hanya menterinya saja. Sementara staf-stafnya akan berpindah ke kementerian lain.
"Kalau begitu apa efisiensinya? Hanya menghapus menteri saja. Yang namanya efisiensi itu di bawah dan di atas terjadi pengurangan biaya aparatur," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan, jumlah 34 kementerian yang akan dipakai di pemerintahannya mendatang juga bukan angka mati. Jika dalam perjalanannya ternyata ada kementerian yang tidak efisien, ujar dia, maka bisa saja dihapuskan.
Red: Hafidz Muftisany
Rep: Halimatus Sa'diyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar