Merasa Tak Dianggap, Komisioner Minta Kompolnas Dibubarkan Saja
DIAN MAHARANI
Syamsul Arifin (23), korban salah tangkap Kepolisian Daerah Jawa Timur melapor ke Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Jakarta Selatan, Kamis (13/12/2012). Menurut Syamsul, ia dianiaya polisi dan dipaksa mengaku sebagai pelaku pencurian televisi warga.
Kamis, 18 September 2014 | 22:14 WIB
BANDUNG, KOMPAS.com - Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) M Nasser mengeluhkan institusinya seperti tak bermanfaat bagi Polri. Setiap saran, kritik dan masukan dari Kompolnas sama sekali tak dilaksanakan oleh Polri.
"Saya melihat bahwa kehadiran Kompolnas itu sama sekali tidak ada manfaatnya. Saya tidak melihat bahwa apa yang dihasilkan atau apa yang disampaikan Kompolnas kepada Polri dan atau output dari Kompolnas itu sendiri dapat menjadi masukan untuk mengubah kultur Polri dan mengubah kinerja Polri menjadi lebih baik," kata Nasser di Bandung, Jawa Barat, Kamis (18/9/2014).
Menurut Nasser, Kompolnas mempunyai kewenangan untuk mengawasi apapun menyangkut tugas dan kinerja Polri. Namun, Kompolnas seolah tidak dianggap dan tidak didengar oleh Polri. Bahkan, apa yang disampaikan Kompolnas kepada Polri, hampir selalu tidak didengar dan bahkan diabaikan.
"Kita sudah melakukan tugas kita dengan sebaik-baiknya dan dengan semaksimal mungkin. Tapi, kenapa apa yang disampaikan Kompolnas hampir semuanya tidak diterima oleh Polri? Walaupun secara tertulis, secara administrasi formal, dia (Polri) bilang telah terima, tapi, pada kenyataannya, itu tidak dilaksanakan, tidak sama sekali," keluh Nasser.
Naser mencontohkan saran dan masukan yang tak dilaksanakan Polri. Kompolnas, kata Nasser, sudah menyampaikan klarifikasi perkara laporan pidana yang pelapornya fiktif dengan 6 kejanggalan di wilayah hukum Polda Jawa Timur. Namun hasil klarifikasi itu diubah 100 persen oleh internal Polri.
"Selain itu, polisinya menunjukkan tidak siap diawasi oleh Kompolnas. Kompolnas menyurati kepolisian Jatim, tapi tak dibalas-balas. Kemudian polisi selalu menolak apabila ada masyarakat tentang kesalahan cara bertindak pihak kepolisian," beber Nasser.
Menurut dia, sikap itu menunjukkan bahwa Polri telah menolak klarifikasi yang disampaikan Kompolnas. "Itu artinya sudah sistematis. Ini penolakan terhadap apa yang disampaikan oleh Kompolnas," katanya.
Nasser menegaskan, Kompolnas seolah-olah tidak ada fungsinya. Karena merasa tak dianggap, Nasser menyarankan agar Kompolnas dibubarkan saja karena seperti tidak memiliki manfaat apa-apa bagi Polri.
"Kalau tetap begini, Kompolnas itu sebaiknya dibubarkan saja. Kompolnas tidak perlu lagi dipertahankan kalau dibiarkan seperti sekarang ini. Ini tentu usul penyampaian kepada pemerintahan yang baru atau presiden terpilih Jokowi-JK," pungkasnya.
Penulis: Kontributor Bandung, Rio Kuswandi
Editor: Farid Assifa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar